Madiun (ANTARA News) - Ratusan rumah di empat desa di Kecamatan Balerejo dan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, terendam banjir akibat air bah kiriman dari Gunung Wilis, Sabtu dini hari. Banjir terjadi setelah hujan deras selama enam jam mengguyur empat desa, yakni Tempursari, Sendang Rejo dan Mojorayung, Kecamatan Wungu serta Desa Garon, Kecamatan Balerejo. Menurut Agus, salah seorang warga Desa Tempursari, banjir yang saat ini masih menggenangi rumah-rumah milik warga dengan ketinggian sekitar 50 hingga 70 centimeter itu sempat membuat panik warga. "Warga panik saat kejadian itu, bahkan banyak yang keluar rumah sambil membunyikan kentongan dan melakukan evakuasi keluarganya. Mereka khawatir ada kiriman air bah yang lebih besar lagi dari Gunung Wilis," katanya saat ditemui wartawan di Desa Tempursari. Warga juga mengamankan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi dan sebagian mengungsi ke tetangga desa yang tidak terkena banjir. Selain rumah warga, air bah dari Gunung Wilis juga menggenangi sejumlah lahan pertanian. Sedikitnya 150 hektare tanaman padi berusia empat puluh hari ikut tergenang. Akibat banjir itu, kerugian yang sangat besar dialami warga, termasuk tanaman padi yang dipastikan rusak tergenag air. "Bila ditaksir kerugian akibat banjir itu bisa mencapai ratusan juta rupiah," ujarnya. Sementara itu, Kepala Desa Tempursari, Yuana Triatmojo, mengatakan musibah banjir yang terjadi kali ini merupakan ketiga kalinya selama bulan April. Hal itu diakibatkan hutan di sekitar gunung Wilis telah gundul karena penebangan liar, jelasnya. "Jika hujan lebat, desa yang berada di bawah gunung selalu mendapat kiriman air bah," kata Yuana menambahkan. Untuk itu, warga Tempursari, lanjut dia, berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun segera bertindak mencari solusi untuk mengantisipasi terjadinya banjir yang kerap melanda desa tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007