Sirte, Libia (ANTARA News) - Satu konferensi internasioal mengenai Darfur dibuka di Libia, kemarin, tanpa kehadiran kelompok pemberontak dari wilayah yang diporak-porandakan perang di Sudan barat itu, seorang pejabat Libia mengatakan. "Itu konferensi untuk pembicaraan antara semua pihak internasional yang mengkhawatirkan konflik tersebut guna menyampaikan sudut pandang mereka," kata Wakil Menlu Libia Ali Abdel Salam Triki pada wartawan. "Konferensi penting itu diadakan dengan ketidakhadiran oposisi Sudan, untuk siapa konferensi lainnya akan diadakan segera di Tripoli," ia menambahkan dengan merujuk pada kelompok pemberontak di Darfur. Triki tidak secara khusus menyebutkan kapan pertemuan kedua akan diadakan tapi mengatakan delegasinya akan membicarakan hasil pertemuan Sabtu di Sirte, 500 Km di timur ibukota Libia, Tripoli, itu. Utusan khusus Presiden AS George W. Bush untuk Darfur, Andrew Natsios, berada di Sirte, sebagaimana pejabat kantor kementerian luar negeri Inggris yang bertugas di Sudan Christopher Prentice dan Henri de Coignac dari kemlu Perancis. Para menlu dari Chad, Mesir dan Sudan -- Ahmat Allami, Ahmed Abul Gheit dan Lam Akol berturut-turut -- juga menghadiri konferensi itu, sebagaimana utusan khusus Uni Afrika untuk Sudan, Salim Ahmed Salim. Pemimpin Libia Moamer Kadhafi membuka pertemuan itu. Awal bulan ini, Khartoum menerima tahap kedua rencana PBB untuk membawa stabilitas ke Darfur. Tahap kedua itu akan menambah 3.000 tentara PBB - sebagian besar staf militer dan polisi -- untuk memberikan bantuan logistik, komunikasi dan udara pada pasukan Uni Afrika yang kurang diawaki sekarang ini. Sedikitnya 200.000 orang tewas di Darfur dan lebih dari 2 juta yang lain terusir dari rumah mereka, menurut PBB. Khartoum memperselisihkan jumlah itu, tapi beberapa sumber mengatakan korban tewas jauh lebih tinggi, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007