Kuala Lumpur (ANTARA News) - Operator telepon bergerak terbesar Malaysia, Maxis Communications, pada Senin mengumumkan bahwa pemegang saham pengendali, konglomerat Ananda Krishna, telah melakukan penawaran untuk membuat perusahaan tidak lagi tercatat di bursa atau "go private". Maxis mengatakan dalam sebuah pernyataan ke bursa efek Kuala Lumpur bahwa pemegang saham substansialnya, Usaha Tegas -- perusahaan pribadi Ananda -- berkeinginan "untuk meluncurkan penawaran umum sukarela melalui "special purpose vehicle" untuk seluruh saham biasa perusahaan." Penawaran itu diperkirakan akan dilayani Maxis pada Kamis. Maxis mengajukan permohonan Senin agar sahamnya disuspen dari perdagangan di bursa. Saham ditutup Jumat (27/4) pada 13,00 ringgit (3,80 dolar). Perusahaan itu, yang menyediakan layanan telekomunikasi data dan "voice", mencatat laba bersih 2,10 miliar ringgit pada 2006. Perusahaan itu juga memiliki perusahaan telepon bergerak, Aircel di India dan PT Natrindo Telepon Selular di Indonesia. Terlepas dari Maxis, Ananda Krishna secara terbuka telah melakukan tukar tambah kepentingan di operator TV berbayar negara itu, Astro, demikian laporan AFP. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007