mana mungkin kita membangun rumah di sepanjang bantaran sungai. Apa pun sistemnya
Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI seharusnya memberikan pemahaman dan langkah nyata dalam membangun Jakarta, seperti dalam bagaimana kepala daerah menormalisasi sungai di Jakarta.

Pernyataan Djarot ini menanggapi pernyataan calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono yang berjanji akan normalisasi sungai tanpa menggusur atau memindahkan hunian warga.

"Normalisasi sungai sudah bagus seperti itu kita pakai, (memindahkan warga ke) rusun, mana mungkin kita membangun rumah di sepanjang bantaran sungai. Apa pun sistemnya. Oleh sebab itu kasih dong pemahaman kepada warga yang masuk akal yang rasional yang bisa diterapkan bukan sekadar wacana," kata Djarot di Pasar Cikini, Jakarta Pusat, Senin.

Menurut Djarot, lawan-lawannya tidak memberikan solusi nyata mengenai bagaimana menormalisasi sungai tanpa memindahkan para penghuni yang tinggal di tepi sungai.

"Kalau itu ngambang banget, kalau menurut saya," ujar Djarot.

Djarot lalu merunjuk Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai yang menyebutkan, tidak boleh ada pemukiman di bantaran sungai. Untuk itu, warga yang tinggal di bantaran sungai harus dipindahkan.

Djarot mengatakan kepemimpinannya bersama calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menawarkan langkah nyata untuk membangun Jakarta dan bisa diterapkan seperti relokasi warga di bantaran sungai ke rumah susun untuk mempermudah proses normalisasi sungai.

"Ini yang kami tawarkan, kalau calon yang lain silakan. Karena apa? Karena mereka pasti nyerang dong petahana. Tapi ingat paslon nomor 1 dan 3 bersaing juga kan kemarin kan sama-sama (di debat pemilihan kepala daerah DKI 2017)," ujar Djarot.

Djarot menganggap ide menormalisasi tanpa memindahkan hunian warga adalah tidak mungkin.

Sebelumnya, Agus Harimurti Yudhoyono menjelaskan cara membangun tanpa menggusur, khususnya di kawasan bantaran kali, yakni mengubah bangunan horizontal menjadi vertikal.

"Caranya dilakukan dengan mengalokasikan lahan yang ada. Horizontal menjadi vertikal, lahan digunakan dapat menjadi hunian layak dan tidak mengganggu sungai," kata dia dalam debat kedua Pilkada DKI, Jumat malam pekan lalu.

Dia berkomitmen hunian bisa ditata tanpa menggusur semena-mena dengan membangun di lokasi yang sama agar warga hunian tidak kehilangan lapangan pekerjaan dan hak kepemilikan.

Dengan meremajakan kampung dan tidak mencabut habitat aslinya, kata dia, status dan martabat warga terjaga.

"Masyarakat mau bergeser sedikit, bukan menggusur hunian. Dengan cara seperti itu tidak kehilangan kepemilikan. Status dan mertabat terjaga," kata Agus.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017