Barquisimeto, Venezuela (ANTARA News) - Presiden Venezuela, Hugo Chavez, dan sekutu Amerika Latinnya mengakhiri Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) mereka dengan kesepakatan berintegrasi ekonomi, setelah Venezuela menawarkan para sahabatnya mendapat pasokan energi murah.
Chavez dan para tamunya, Presiden Evo Morales dari Bolivia, dan Presiden Nikaragua, Daniel Ortega, serta Wakil Presiden Kuba, Carlos Lage, menandatangani serangkaian persetujuan membentuk tiga dewan kerjasama baru yang bertujuan untuk memperkokoh kerjasama dalam "Alternatif Bolivaria untuk Rakyat Amerika".
Mereka juga sepakat untuk memperluas kerjasama dalam sektor enerji dan mencurahkan lebih banyak waktu untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif.
Serangkaian perjanjian itu dicapai setelah Chavez menawarkan untuk menjual minyak kepada sekutu-sekutunya dengan potongan harga 50 persen dari ketentuan pasar, sehingga dikatannya akan membantu pembangunan ekonomi dan sosial mereka.
"Di masa lalu, minyak membantu pembangunan AS. Sekarang waktunya untuk menjadikan minyak membantu pembangunan rakyat kita. Venezuela menyediakan cadangan minyaknya untuk membantu rakyat Amerika Latin," kata Chavez, yang dikenal sebagai politisi anti-Amerika Serikat (AS).
Venezuela, yang anggota penting Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) berencana tahun ini akan memproduksi minyak mentah sekitar tiga juta barel per hari. Separuh dari jumlah ini akan dijual kepada AS.
Venezuela sudah menjual minyak ke negara-negara Karibia dengan diskon 40 persen.
KTT "Alternatif Bolivaria untuk Rakyat Amerika" itu diselenggarakan di Barquisimeto yang bertujuan sebagai satu usaha baru untuk meningkatkan aliansi "anti-imperialis" mereka.
Juga ikut hadir dalam pertemuan itu sebagai peninjau adalah Presiden Haiti, Rene Preval, dan Menlu Ekuador, Maria Fernanda Espinosa.
Menurut Chavez, Haiti juga akan diberikan diskon penjualan energi dari Venezuela senilai 50 persen, demikian laporan AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007