Jakarta (ANTARA News) - PT Lapindo Brantas sudah mengeluarkan dana Rp1,4 triliun dan membuat sebanyak 9.500 kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk korban lumpur Sidoarjo. Jumlah pengeluaran itu diungkapkan Vice President Human Resources and Public Relation Lapindo, Yuniwati Teryana, pada diskusi bertajuk Tragedi Lumpur Sidoarjo dan Kepemimpinan Politik di kampus Paramadina, Jakarta, Senin. Yuniwati mengatakan penyaluran bantuan melalui ATM yang telah dibuat sejak enam bulan terakhir tersebut dimaksudkan untuk menjamin uang ganti rugi sampai ke tangan korban dan menghindari potongan dari pihak lain. "Kami sepenuhnya mengikuti peraturan pembayaran ganti rugi kepada warga sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 14 tahun 2007," ujarnya. Perpres itu menyebutkan pembayaran untuk ganti rugi rumah adalah sebesar 20 persen DP dan 80 persen sisanya dicicil. Yuniwati mengatakan jumlah ganti rugi Rp1,4 triliun tersebut tidak termasuk biaya jual beli rumah korban, tetapi hanya uang ganti rugi, jatah hidup, dan kontrak rumah. "Kita membutuhkan payung hukum untuk memberikan ganti rugi. Selama ini Lapindo hanya dituntut memberikan ganti rugi, tapi tidak ada kejelasan kepada siapa dan jumlah berapa," ujar Yuni.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007