Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah meyakini kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi akan meningkat perlahan seiring dengan upaya perbaikan iklim investasi yang terus dilakukan pemerintah.

"Memang itu selalu persoalan yang sulit menaikkan (investasi) lebih tinggi. Tapi intinya kita punya sesuatu untuk ditawarkan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Rabu.

Menurut Darmin, secara regulasi, kini Indonesia sudah lebih baik dalam membuka kesempatan bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia. Pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan deregulasi dan mengoptimalkan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).

"Kita terus memperbaiki sehingga efisiensi kita membaik dan investor tertarik. Ini perjuangan yang tidak bisa meloncat-loncat begitu, ini (perbaikan iklim investasi) merangkak pelan-pelan. Jangan kalian berharap investasi naik ke 6 atau 7 persen, tidak ada itu," ujar Darmin.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penguatan konsumsi rumah tangga masih menjadi penyebab utama pertumbuhan ekonomi nasional 5,02 persen pada 2016.

Sementara itu, pembentukan modal tetap bruto tumbuh 4,48 persen. Sektor investasi tersebut sedikit melambat, namun ikut memberikan kontribusi kepada perekonomian nasional.

Pemerintah sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2018 mendatang mencapai 6 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi tahun lalu dan target tahun ini 5,1 persen.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi tersebut, selain bertopang pada konsumsi rumah tangga, kontribusi investasi juga ditargetkan tumbuh mencapai hingga 8 persen agar mampun mendukung pencapaian target pertumbuhan tersebut.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017