Palu (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengharapkan pers berperan secara aktiv menyatukan umat dengan menyajikan pemberitaan atau informasi yang berimbang.

Ketua MUI Kota Palu, Prof. Dr. H. Zainal Abidin M.Ag di Palu, Jumat menyatakan, pers memiliki peran yang sangat strategis di era digitalisasi untuk memberikan informasi yang berimbang dan mendidik sehingga memberikan dampak terhadap kuatnya persatuan umat.

"Pers memiliki peran yang sangat strategis di era globalisasi yang ditandai dengan hadirnya digital. Olehnya kami berharap informasi yang disajikan lewat sistem digital dapat berdampak terhadap penyatuan umat," ujarnya.

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu itu menyebut bangsa ini sedang menghadapi cobaan yang besar, dimana ancaman terhadap Bhineka Tunggal Ika sangat kencang.

Karena itu, lanjutnya, pers dengan perannya harus mampu memberikan informasi yang berimbang, berkualitas, sekaligus meredam gejolak ancaman terhadap persatuan umat dan Bhineka Tunggal Ika.

"Peran yang begitu strategis dapat dimanfaatkan oleh pers untuk menyajikan informasi dengan membendung informasi yang tidak jelas sumbernya, yang isinya memberikan pengaruh terhadap orang lain untuk bertindak ke hal-hal yang tidak di inginkan," ujarnya.

Pakar Pemikiran Islam Modern itu mengatakan bahwa saat ini masyarakat banyak yang terpengaruh dan mempercayai informasi-informasi mengenai aspek keagamaan, kerukunan antar sesama manusia, ekonomi dan pemerintah termasuk politik yang sumbernya tidak jelas.

Karena itu, kata dia, pers dapat bertindak dengan menyajikan informasi kepada masyarakat atau umat untuk membendung informasi-informasi yang tidak jelas sumbernya yang di sebarkan oleh pihak-pihak tertentu.

"Saat ini banyak informasi yang beredar di media sosial yang tidak jelas sumber-nya, namun isinya berbau provokatif yang dapat menimbulkan reaksi, tindakan bahkan amarah dari pembaca. Nah, ini perlu dibendung dengan tujuan menjaga persaudaraan antar sesama manusia di tanah air," sebutnya.

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017