Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan siswa yang melakukan kekerasan jangan serta merta dikeluarkan dari sekolah, tetapi justru harus dibina agar menjadi lebih baik.

"Apakah ketika anak kita melakukan kekerasan, kemudian kita berhentikan dia sebagai anak?" kata Anies dalam debat ketiga Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat.

Anies mengatakan bila terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur bersama pasangannya, Sandiaga Uno, akan membentuk gugus di sekolah hingga tingkat kota untuk memantau dan mengendalikan kekerasan di sekolah.

"Waktu saya menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan telah membentuk gugus yang salah satu tugasnya memantau dan mengendalikan kekerasan, termasuk memberikan sanksi. Gugus ini akan dibentuk di sekolah sampai tingkat kota," tuturnya.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diselenggarakan pada 15 Februari 2017, diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Debat ketiga Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 bertema "Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Jakarta" dengan subbahasan "Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Antinarkoba dan Ramah Disabilitas" dengan moderator Alfito Deannova Ginting.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada pasangan calon disusun oleh empat panelis yang terdiri atas guru besar psikologi UIN Jakarta Prof Komaruddin Hidayat, penasihat Hak Penyandang Disabilitas Jaringan Pemilihan Umum Akses Disabilitas (Agenda) Tolhas Damanik, pakar sosiologi pembangunan Universitas Indonesia Meuthia Ganie Rochman dan guru besar ekonomi Universitas Indonesia Prof Prijono Tjiptherijanto.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017