Jakarta (ANTARA News) - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam debat putaran terakhir memaparkan pembangunan trotoar yang ramah untuk penyandang disabilitas dilakukan dengan mencontoh dari Tokyo, Jepang.

"Kami telah memasang contoh trotoar dari Jepang. Kenapa butuh S curve supaya motor tidak bisa lewat, tapi kursi roda masih bisa lewat. Ini adalah standar di Jakarta," kata Ahok dalam debat pilkada yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat.

Ahok menjelaskan Pemprov DKI telah meningkatkan fasilitas, salah satunya menganggarkan Rp1 miliar untuk suspensi bus agar penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda dapat turun dari bus dengan nyaman.

Fasilitas lainnya yang dipaparkan Ahok yakni layanan antar-jemput "Transcare" yang dapat mengantarkan penyandang disabilitas ke halte bus terdekat dengan menelepon sehari sebelum keberangkatan.

Menurut dia, pemerintah harus mengenali dan memahami alasan seseorang bisa menjadi penyandang disabilitas, baik karena kecelakaan atau sakit, yakni melalui data.

Mantan Bupati Belitung Timur tersebut menceritakan pemerintah atau warga kerap menyalahartikan kemampuan disabilitas, padahal mereka dapat diberdayagunakan melalui pekerjaan yang lebih baik.

"Kita suka salah selama ini, kalau tuna netra dilatih pijat. Kenapa mesti pijat? Banyak yang bisa dia lakukan, bisa terima telepon contohnya," ungkap Cagub yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat tersebut.

Ahok menambahkan Jakarta akan menjadi provinsi pertama yang mengimplementasikan Undang-Undang Penyandang Disabilitas Nomor 8 Tahun 2016.

DKI Jakarta akan menyerap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari penyandang disabilitas sebesar dua persen, jika sebelumnya hanya satu persen dari total rekrutmen.

Dalam debat publik putaran terakhir yang dimulai pukul 19.30 WIB ini, tema yang diusung berkaitan dengan kependudukan dan peningkatan kualitas masyarakat Jakarta

Selama masa kampanye, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menyelenggarakan debat calon kepala daerah DKI Jakarta sebanyak tiga kali, yaitu pada 13 Januari, 27 Januari dan 10 Februari 2017.

Usai debat, cagub-cawagub akan memasuki masa tenang dan pembersihan alat peraga dilakukan pada 12 sampai 14 Februari 2017. Pemungutan dan penghitungan suara akan berlangsung pada 15 Februari 2017 dilanjutkan rekapitulasi suara mulai 16 sampai 27 Februari 2017.

Pilkada DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan cagub, yaitu nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni; nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat; nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.




Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017