Jakarta (ANTARA News) - Dzikir dan tausyiah 11 Februari (112) berlangsung lancar hingga para peserta mulai membubarkan diri selepas menunaikan salat Duhur berjemaah di Masjid Istiqlal dan ruas-ruas jalan di sekitarnya di Jakarta, Sabtu.

Di tengah guyuran hujan yang tak menyurutkan semangat para peserta aksi, para pedagang pernak pernik aksi ini mendapat berkah ketika barang-barang dagangan mereka laris manis diserbu para peserta.

Salah satunya Akbar (34) yang menjajakan dagangannya di seberang Lapangan Banteng yang tak jauh dari pintu gerbang sebelah Timur Masjid Istiqlal.

"Lumayan laku hari ini, malah ada yang habis sama sekali. Kalau tahu begitu saya bawa lebih banyak," kata Akbar merujuk 40 buah pin salah satu organisasi masyarakat Islam yang menjadi peserta kegiatan ini.

Meski hanya menjajakan empat jenis pernak-pernik, tiga di antaranya pin dan satu lainnya gantungan kunci, hingga siang hari, Akbar meraup penghasilan hampir Rp1 juta dari barang-barang dagangannya yang laris manis itu.

Dari 126 buah pin yang dijajakan Akbar dengan harga Rp10.000 hingga Rp15.000 sejak Sabtu dini hari, hanya tersisa belasan buah saja saat aksi berakhir.

Penghasilan senesar itu juga diperoleh Rasyid (43) yang menjajakan pernak pernik serupa tak jauh dari tempat mangkal Akbar.

Rasyid juga menjajakan bros-bros yang berhiaskan lambang ormas Islam peserta aksi.

"Kalau yang perempuan lebih mencari bros buat dipakai di jilbabnya," kata Rasyid yang sehari-hari berdagang di sekitar Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. itu.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017