Lombok Tengah (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berharap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di daerah itu.

"KEK Mandalika harus segera menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah dan perwujudan daya saing NTB dan Indonesia secara keseluruhan," kata Darmin Nasution di sela-sela acara peninjauan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sabtu.

Ia menuturkan dengan beroperasinya KEK Mandalika, pemerintah tentu juga banyak berharap agar masyarakat, terutama generasi muda dapat segera mengambil dan membangun manfaat dari aktifitas ekonomi yang tercipta karena persaingan sosial ekonomi dunia semakin ketat.

"Kita tidak boleh pasif dengan sekedar menjadi penonton," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah sangat menaruh harapan KEK Mandalika segera bertumbuh aktifitas ekonomi yang mendorong pengkayaan ekonomi, keberdayaan sumber daya manusia, akumulasi ilmu pengetahuan teknologi, dan tumbuh kembangnya inovasi masyarakat.

"KEK Mandalika harus dapat menjadi modal kita untuk menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan dan pertumbuhan ekonomi yang eksponential, tidak incremental di daerah ini," ucapnya.

Untuk itu, ia meminta masyarakat NTB khususnya di Lombok harus mampu membangun daya saing internasional, dan melangkah proaktif, inovatif dan konstruktif. Tentunya, dengan mengedepankan semangat dan kerjasama yang sinergis antara pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat, agar bersama dapat membangun daya saing yang berkelanjutan.

Darmin Nasution menilai dengan kebijakan KEK, diharapkan menjadi terobosan, dimana akan berkembang kawasan-kawasan dengan berbagai aktivitas ekonomi bernilai tambah dan bernilai tinggi.

"Melalui KEK, kita harapkan dapat mempercepat laju pembangunan, mengurangi kesenjangan sosial ekonomi masyarakat, kesenjangan antarwilayah,dan membangun daya saing perekonomian nasional," tandasnya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017