Palu (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan PT PLN agar segera melakukan penataan dengan menambah kebutuhan daya listrik sebesar 10.000 MW sampai empat tahun ke depan. Daya listrik yang tersedia saat ini baru berkisar 25.000 MW dan jumlah tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga yang berkembang lebih cepat. "Oleh karena itu harus dibangun (pembangkit listrik) lebih banyak lagi. PLN telah saya perintahkan dalam waktu 3-4 tahun mendatang melakukan penambahan daya listrik 10.000 MW yang dikerjasamakan dengan pihak-pihak lain," kata Presiden saat meresmikan pengoperasian PLTU Tawaeli di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa. Menurut Presiden Yudhoyono, pembangunan kelistrikan bukan hanya di satu dua kota atau di pulau-pulau tertentu saja, akan tetapi dibangun seluruh daerah di Indonesia. Hanya saja, membangun tenaga listrik tidak semudah membalikkan telapak tangan, sebab butuh waktu beberapa tahun ke depan. Presiden mengimbau pimpinan di daerah dan masyarakat untuk menghemat energi listrik, sembari menunggu penyelesaian proyek ketenagalisrikan. "Berhematlah dalam penggunaan listrik, sebagaimana anjuran saya dalam menghemat BBM. Jika kita boros maka sangat disayangkan energi terbuang percuma, sementara masih banyak yang membutuhkan," katanya mengimbau rakyat di seluruh pelosok Tanah Air. Kepala Negara juga meminta pemerintah daerah dan dunia usaha menyatukan kekuatan dalam membangun sumber energi, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerahnya masing-masing. "Dalam membangun, jangan melupakan hakekat suatu pembangunan, yakni keadilan tujuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," ujar Presiden. (*)

Copyright © ANTARA 2007