Surabaya (ANTARA News) - Berdasarkan hasil survei Bank Indonesia (BI) Surabaya terhadap 500 responden rumah tangga golongan menengah keatas, menunjukkan bahwa konsumen di kota tersebut masih memandang pesimistis terhadap kondisi perekonomian saat ini yang tercermin dari Indek Kondisi Ekonomi (IKE) yang berada dibawah 100 persen. Koordinator Bidang BI Surabaya, Mahmud, di Surabaya, Rabu, mengemukakan, Nilai IKE pada April 2007 sebesar 71,99 persen, atau lebih tinggi dibandingkan IKE pada Maret 2007 yang hanya 64,40 persen. Nilai IKE tersebut, diperoleh dari persepsi masyarakat terhadap kondisi saat ini dalam hal penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan ketepatan waktu untuk membeli barang-barang tahan lama. Menurut dia, mayoritas responden menyatakan penghasilan mereka saat ini lebih baik ketimbang enam bulan lalu, tercermin dari Indeks Penghasilan yang tercatat sebesar 111,44 persen. Namun disisi lain, mayoritas responden menganggap lapangan pekerjaan yang tersedia saat ini lebih sedikit ketimbang enam bulan sebelumnya, dan saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk membeli barang tahan lama. Lebih lanjut Mahmud memaparkan, responden juga memandang pesimistis terhadap prospek perekonomian yang akan datang yang dicerminkan dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat masih dibawah 100 persen, yakni 94,81 persen. Faktor-faktor yang mempengaruhi keyakinan terhadap prospek perekonomian yang akan datang, adalah ekspektasi penghasilan, kondisi perekonomian dan ekspektasi ketersediaan lapangan pekerjaan. Kendati demikian, mayoritas responden memperkirakan, penghasilan mereka akan meningkat pada enam bulan mendatang, tercermin pada Indeks Ekspektasi Penghasilan yang tercatat sebesar 132,14 persen. Tingginya ekspektasi tersebut, disebabkan oleh adanya harapan peningkatan gaji/omzet usaha dan adanya rencana untuk membuka usaha sampingan. "Kondisi perekonomian dalam enam bulan mendatang dipersepsikan masih relatif sama. Mayoritas responden beranggapan bahwa akan terjadi penurunan jumlah lapangan pekerjaan dalam enam bulan mendatang" kata Mahmud menambahkan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007