Kuala Lumpur (ANTARA News) - Konglomerat Malaysia, T. Ananda Krishnan, akan menawarkan sebuah premium yang menarik antar 10-20 persen untuk mengambil penuh kendali operator seluler terbesar di Malaysia, Maxis Communications Bhd, harian New Straits Times melaporkan Kamis, mengutip sebuah sumber. Laporan mengatakan, Ananda, melalui perusahaan pribadinya Usaha Tegas Sdn Bhd dan afiliasainya, bersedia untuk menawar antara 14 hingga 15 ringgit untuk setiap saham sisa Maxis yang belum dimilikinya. Ini berarti bahwa Ananda akan membayar hingga 20 miliar ringgit untuk sisa saham hampir 53 persen yang dikuasai oleh pemegang saham lainnya, menjadikannya sebuah transaksi terbesar dalam sejarah korporasi di Malaysia. Para analis telah memperkirakan bahwa berdasarkan harga perdagangan terakhir pada 13,0 ringgit, maka 53 persen saham Maxis dapat mencaoai harga sekitar 17,4 miliar ringgit. Sebelumnya, pada akhir bulan lalu, Maxis Communications mengatakan pemegang saham pengendali, konglomerat Ananda Krishna telah melakukan penawaran untuk membuat perusahaan tidak lagi tercatat di bursa atau "go private". Maxis mengatakan dalam sebuah pernyataan ke bursa efek Kuala Lumpur bahwa pemegang saham substansialnya, Usaha Tegas -- perusahaan pribadi Ananda -- berkeinginan "untuk meluncurkan penawaran umum sukarela melalui "special purpose vehicle" untuk seluruh saham biasa perusahaan." Perusahaan itu, yang menyediakan layanan telekomunikasi data dan "voice", mencatat laba bersih 2,10 miliar ringgit pada 2006. Perusahaan itu juga memiliki perusahaan telepon bergerak, Aircel di India dan PT Natrindo Telepon Selular di Indonesia. Terlepas dari Maxis, Ananda Krishna secara terbuka telah melakukan tukar tambah kepentingan di operator TV berbayar negara itu, Astro, demikian XFN-Asia. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007