Birmingham, Alabama (ANTARA Newss) - Satu kereta Union Pacific yang membawa suku-cadang pendorong roket pesawat antariksa ke Florida tergelincir di Alabama, Rabu, tapi kecelakaan itu tak mempengaruhi peluncuran pesawat antariksa berikutnya, kata wanita jurubicara NASA. Kereta tersebut keluar dari rel ketika jembatan kayu ambruk di bawahnya di dekat Sungai Tombigbe di bagian barat Alabama, kata seorang pejabat penganganan keadaan darurat setempat. Enam orang cedera dan dua di antara mereka dibawa melalui udara ke rumah sakit di Mobile dan Tuscaloosa tapi tak seorang pun korban cedera terancam nyawanya, kata pejabat itu. Pendorong roket padat untuk misi ulang-alik berikutnya tersebut, peluncuran Atlantis dari Badan Antarisa Amerika Serikat (NASA) itu dijadwalkan pada Juni, sudah berada di Pusat Antariksa Kennedy di Florida, tempat peluncuran pesawat ulang-alik. Misi itu sudah lama tertunda. Pesawat antariksa Atlantis sebelumnya dijadwalkan diluncurkan pada Maret, tapi tangki bahan bakarnya rusak akibat amukan badai dan topan yang melanda tempat peluncuran pada akhir Februari. Jembatan kayu yang ambruk tersebut sudah berusia lebih dari 60 tahun dan memang sedang diperbaiki, kata Kevin McKinney, Direktur Penanganan Keadaan Darurat bagi Marengo County. Ia mengatakan dua gerbong kereta dan satu gerbong penumpang yang digunakan untuk awak jatuh dari jembatan sedangkan gerbong itu yang membawa peralatan NASA tetap berada di rel. Kereta tersebut, yang tergelincir di dekat Myrtlewood, Alabama, sedang membawa delapan motor pendorong roket padat dan dua kerucut belakang yang ditujukan untuk misi ulang-alik pada Oktober dan Desember. "Segmen motor ini dapat dicopot. Itu bukan alat khusus misi," kata wanita jurubicara pusat antariksa AS. "Tetapi tetap harus dilihat apakah misi (Oktober dan Desember) akan terpengaruh." Pendorong roket padat, yang memiliki panjang 46 meter dan diameter 3,7 meter, memberi dorongan yang memberi tenaga bagi pesawat ulang-alik AS untuk lepas-landas. Kereta yang sama

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007