Pontianak (ANTARA News) - Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) pada pertengahan Mei akan memperkenalkan "BPD Net Online" untuk mempermudah pelayanan nasabah Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam bertransaksi di seluruh Indonesia. Rencananya sistem ini akan dikenalkan ke seluruh nasabah bersamaan degan pertemuan Asbanda yang dijadwalkan berlangsung di Makassar pada pertengahan Mei mendatang, kata Wakil Ketua Bidang Teknologi Informasi (TI) Asbanda, Djamaluddin Malik, di Pontianak, Kamis. Ia mengemukakan, dengan sistem online, maka nasabah BPD Nagari (Sumatera Barat) dapat bertransaksi di BPD Papua. Selama ini, lanjut Djamaluddin, nasabah BPD kesulitan ketika tengah berada di luar layanan BPD dimaksud. "Sistem online memungkinkan BPD untuk mengoptimalkan peran mereka dalam melayani nasabah di manapun mereka berada," kata Djamaluddin, yang juga Direktur Utama BPD Kalimantan Barat (Kalbar) itu. Ia mengatakan, kesiapan 26 BPD di seluruh Indonesia dalam menerapkan BPD Net Online sudah memasuki tahap akhir. Sementara untuk BPD Kalbar (Bank Kalbar), penerapan BPD Net Online akan direalisasikan pertengahan Juli mendatang. "Saat ini, Bank Kalbar sedang menyelesaikan tahap akhir `sentralized online system` untuk mendukung program online atau interkoneksi dengan seluruh kantor Bank Kalbar maupun BPD lainnya. Tapi secara prinsip, kita sudah siap," ujar Djamaluddin. Selain itu, Bank Kalbar juga tengah menyiapkan program untuk bergabung dengan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bersama. Program tersebut memungkinkan nasabah Bank Kalbar untuk bertranksasi di ATM Bersama di seluruh Indonesia. Ia menambahkan, BPD seluruh Indonesia juga tengah menyiapkan langkah untuk menyatukan jenis layanan sehingga jangkauan menjadi lebih luas. "Misalnya saja Simpeda (Simpanan Masyarakat Daerah) akan disatukan termasuk buku dan jenis layanan," ujarnya. Berdasarkan data Asbanda, pertumbuhan aset BPD se-Indonesia hingga akhir 2006 tercatat Rp159,47 triliun, penghimpunan dana pihak ketiga Rp128,46 triliun dan penyaluran dana Rp56,130 triliun. Kredit yang disalurkan kepada masyarakat meningkat dari Rp44,9 triliun pada 2005 menjadi Rp55,96 triliun 2006, sehingga pangsa kreditnya meningkat dari 6,46 persen menjadi 7,37 persen dari total kredit yang disalurkan. Sementara itu, pinjaman bermasalah (non-performing loan-NPL) menurun dari 2,37 persen pada 2005 menjadi 2,12 persen pada 2006, di mana pada saat yang sama terjadi peningkatan NPL bank secara nasional dari 7,56 persen menjadi 8,35 persen. Jumlah kantor cabang dan ATM BPD sekitar 900 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara jumlah ATM Bersama di seluruh Indonesia 10.500 unit dan luar negeri 4.250 unit. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007