Jakarta (ANTARA News) - Band legendaris era 90-an, Java Jive tak akan banyak membawakan lagu-lagu hasil aransemen dalam konser mereka yang bertajuk "90s Music Harmony", pada 31 Maret mendatang di The Pallas SCBD, Jakarta.

"Ada 1-2 lagu yang berbeda (aransemennya), enggak semua berbeda," ujar vokalis Java Jive, Danny di Jakarta, Kamis. Menurut dia, kebanyakan penggemar justru lebih menyenangi lagu-lagu tanpa aransemen, sehingga mereka cenderung protes kala band menampilkan lagu aransemen.

"Biasanya aransemen dadakan saat kita latihan. Tetapi, yang bisa mengapresiasi aransemen baru hanya sedikit. Mereka (penggemar) suka protes, kenapa aransemennya beda. Ini berpengaruh pada dagangan kita, kalau terlalu banyak bergaya," tutur dia.

Danny mengatakan sekalipun era telah berganti, namun masyarakat cenderung masih mendengarkan lantunan-lantunan lagu Java Jive. Terbukti dengan masih eksisnya lagu Java Jive di playlist radio tanah air.

"Kenangan sama Java Jive terbaharui terus, masih jadi playlist di radio. Ibu-ibu muda menularkan seleranya ke anak-anaknya," kata dia. Danny menambahkan, demi menjaga eksistensi di jagat hiburan tanah air, band-nya tetap berusaha menelurkan karya-karya baru, walau bentuknya hanya single ditambah menciptakan aplikasi musik.

"Kita ingin menjaga eksistensi dengan membuat karya. Kita tetap berkarya meskipun hanya melalui pembuatan single dan membuka aplikasi musik. Album kita buat aplikasi, Java Jive.20. Ada aplikasi di Play Store," tutur Danny.

(Baca juga: Dewa 19 dan Java Jive siap gelar konser reuni akhir Maret)

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017