Jakarta (ANTARA News) - Negara-negara anggota Indian Ocean Rim Association (IORA) atau Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia diharapkan mampu membuka peluang kerja sama khususnya dengan Indonesia di berbagai bidang seperti pariwisata, perdagangan, dan investasi.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong saat ditemui di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi IORA di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa peluang yang paling potensial adalah melakukan kerja sama dengan negara-negara anggota IORA, bukan hanya difokuskan pada satu bentuk kerja sama.

"Keanggotaan IORA itu beragam. Secara umum, kami mau menggarap peluang kerja sama, terkadang peluangnya lebih di pariwisata, perdagangan maupun investasi," kata Thomas yang kerap disapa Tom itu.

Ia menjelaskan kondisi negara-negara anggota IORA cukup beragam, seperti Australia dan Singapura yang merupakan negara cukup kaya, sementara di sisi lain masih ada negara-negara yang berkembang serta negara miskin.

IORA beranggotakan 21 negara yaitu Australia, Afrika Selatan, Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Yaman.

Sementara tujuh negara mitra wicara IORA yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, China, dan Prancis.

Tercatat, empat negara anggota IORA yakni Afrika Selatan, Australia, India, dan Indonesia serta enam negara mitra AS, China, Jerman, Inggris, Jepang dan Prancis merupakan anggota G20.

"Investasi itu tergantung dengan negara mana kita bicara, ada negara yang sangat besar, ada yang sangat kecil. Investasi menjadi ujung tombak untuk membuka akses pasar ke negara-negara lain," kata Tom.

Jika berbicara dengan negara berkembang dan negara miskin, lanjut dia, tidak lah memungkinkan bagi Indonesia untuk meminta negara-negara tersebut berinvestasi. Sebaliknya, itu merupakan peluang Indonesia untuk melakukan investasi di luar negeri dengan memanfaatkan daya saing yang dimiliki.

Salah satu peluang yang bisa sama-sama menguntungkan baik antara negara kecil, berkembang dan besar adalah sektor pariwisata.

Perdagangan intra-regional IORA pada 2015 mencapai 777 miliar dolar AS atau naik 300 persen dibandingkan 1994 yang sebesar 233 miliar dolar AS.

Selain itu, Samudera Hindia merupakan 70 persen jalur perdagangan dunia, termasuk jalur distribusi minyak dan gas. Bahkan lebih dari setengah kapal kontainer dan dua per tiga kapal tanker minyak dari seluruh dunia melewati kawasan ini.

IORA mencakup kurang lebih 2,7 miliar penduduk atau sebanyak 35 persen penduduk dunia. Namun, perannya baru sebesar 12 persen dari pangsa pasar dunia, 10 persen PDB global, dan 13 persen tujuan penanaman modal asing (PMA).

Sebesar 96 persen perdagangan intra-IORA dikuasai enam negara yaitu Singapura, Malaysia, India, Indonesia, Australia, dan Afrika Selatan.

Sejumlah negara yang tengah menjadi perhatian penting Pemerintah Indonesia dalam hal perdagangan adalah Bangladesh, Kenya, Mozambik, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, dan Iran.


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017