Jayapura (ANTARA News) - Pesawat Grand Caravan PK-DLY milik PT Alda yang membawa lima penumpang dan sembako tergelincir dalam pendaratan di lapangan terbang Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Senin siang sekitar pukul 12.10 WIT.

Pesawat yang memulai penerbangan dari bandara Kabupaten Mimika itu dipiloti oleh Kapten Paulus Kayadu dan co-pilot An Darsono, kata Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Piet Reba, ketika dikonfirmasi dari Jayapura.

"Pesawat tersebut tergelincir karena ban pesawat pecah sehingga keluar dari run away bandara," ujarnya.

Kondisi landasan pacu yang tidak beraspal, berbatu, dan berlubang menyebabkan ban pesawat pecah.

Pesawat itu take off dari bandara Moses Kilangin, Mimika pada pukul 11.30 WIT dengan membawa lima penumpang, yakni Amalia, Putra, Rumus, Elius, dan Repu.

Pada pukul 12.30 WIT, pihak bandara, aparat keamanan, dan dibantu masyarakat berupaya mengevakuasi pesawat. Pesawat berhasil dievakuasi sekitar jam 14.50 WIT, dan sekarang berada di tempat parkir menunggu mekanik dan tehknisi dari Timika.

Selain lima penumpang, pesawat itu juga membawa 781 kg sembako, termasuk daging dan ikan.

"Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Kondisi pesawat tidak mengalami kerusakan hanya ban pesawat yang pecah," ujarnya.

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017