Islamabad (ANTARA News) - Pakistan pada pekan ini akan menggelar sensus penduduk perdana dalam kurun waktu 19 tahun terakhir setelah perseteruan selama bertahun-tahun antarpolitikus yang cemas mengenai basis kekuasaan dan dana pemerintah federal.

Pakistan merupakan negara berpenduduk terbesar keenam di dunia, dengan sekitar 200 juta jiwa, tetapi negara itu terakhir kali menggelar sensus pada 1998 meski konstitusi mengharuskan penyelenggaraan sensus sekali dalam 10 tahun.

Sensus akan dimulai pada Rabu dan melibatkan lebih dari 300 ribu personel dan 55 juta formulir, yang menjadi tantangan di negara yang marak dengan korupsi dan disfungsi pemerintahan.

Ini akan menjadi dasar bagi revisi batas wilayah pemerintahan, alokasi kursi parlemen dan dana federal, dan juga memberikan gambaran lebih jelas mengenai jumlah kelompok agama minoritas di negara berpenduduk mayoritas muslim tersebut serta menghitung populasi waria untuk kali pertama.

Sensus kali ini sangat bermuatan politik karena digelar setahun menjelang pemilu parlemen nasional.

"Pakistan bukanlah negara homogen," ujar Muddassir Rizvi, kepala program Jaringan Pemilu Bebas dan Adil.

"Kita terdiri dari beragam etnis, lebih dari 80 bahasa dituturkan. Sensus ini akan menentukan kekuatan politik berbagai etnis," ujarnya, seperti dilansir AFP.  (ab/)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017