Mosul, Irak (ANTARA News) - Pasukan Pemerintah Irak yang memerangi petempur ISIS merebut kembali kekuasaan atas kota kecil di sebelah barat Mosul, sementara prajurit terlibat pertempuran sengit di pusat kota kuno Mosul Barat, kata militer Irak pada Rabu (15/3).

Polisi federal dan Brigade Reaksi Cepat, satuan elit Kementerian Dalam Negeri, melanjutkan gerak maju mereka yang berjalan lamban di tengah perlawanan sengit oleh petempur ISIS di Permukiman Bab At-Toub --yang baru dibebaskan-- dan daerah di dekatnya, kata Komando Operasi Gabungan (JOC) di dalam satu pernyataan, lapor Xinhua.

Tentara juga melancarkan operasi untuk membersihkan ranjau dan perangkap di dalam bangunan di daerah berdekatan yang dibebaskan, kata pernyataan tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua. Ditambahkannya, tentara menewaskan sembilan penembak gelap ISIS dan menghancurkan lima bom mobil serta tiga kendaraan ISIS.

Sementara itu, Let. Jend. Raid Shakir Jawdat, Komandan Pasukan Polisi Federal, mengatakan kepada wartawan tentara membebaskan kaki jembatan di seberang Sungai Tigris, yang oleh warga setempat dikenal dengan nama Jembatan Besi, setelah bentrokan sengit dengan petempur ISIS.

Jembatan tersebut adalah yang ketiga dari lima jembatan di kota itu yang telah dikuasai oleh militer. Perebutan kembali jembatan tersebut penting buat pasukan Irak untuk mendatangkan balabantuan dan pasokan langsung dari Mosul Timur.

Semua lima jembatan di Mosul, yang membentang di atas Sungai Tigris ke pinggir timur di kota tersebut, hancur oleh serangan udara tahun lalu.

Kemajuan Satuan Reaksi Cepat berjalan lamban akibat pertempuran sengit dari-jalan-ke-jalan di pinggir selatan pusat kota kuno itu, sementara penembak gelap dari kedua pihak menempati puncak banyak gedung di jalur bentrokan di Permukiman Bab At-Toub dan daerah di dekatnya, tambah Jawdat.

Masih pada Rabu, personel komando dari Dinas Kontra-Terorisme (CTS) mendesak-masuk Permukiman Nablus, Yabsat, Risala dan Wadi Al-Ayn, yang oleh warga setempat dikenal dengan nama Tepi Kanan Sungai Tigris, yang membelah Mosul, kata pernyataan JOC.

Pertempuran di bagian barat Mosul membawa personel CTS makin dekat ke ujung barat pusat kota kuno Mosul, yang pada penduduk, tempat ratusan ribu warga sipil diduga masih terjebak di bawah kekuasaan ISIS.

Di dekat Mosul, Divisi Lapis Baja Ke-9 Angkatan Darat dan unit paramiliter Syiah Hashd Shaabi merebut kembali Kota Kecil Badush, sekitar 10 kilometer di sebelah barat-laut Mosul, dan satu desa di dekatnya setelah berhari-hari bentrokan sengit melawan petempur ISIS, sehingga banyak anggota kelompok garis keras tersebut tewas dan tiga bom mobil dihancurkan, kata pernyataan itu.

Kahadiran Divisi Lapis Baja dan Hashd Shaabi bertujuan mengepung Mosul dari barat dan barat-laut untuk memotong jalur melarikan diri anggota ISIS dari Mosul dan negara tetangganya, Suriah.

Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi, yang juga adalah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, mengumumkan dimulainya serangan pada 19 Februari untuk mengusi petempur garis keras ke luar sisi barat Mosul.
(Uu.C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017