Ancaman serius enggak kepada keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, ancaman serius enggak kepada Bhineka Tunggal Ika? Ancaman serius enggak kepada ideologi Pancasila?
Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaitkan dampak apa yang kemudian disebut-sebut sebagai "Tamasya Al Maidah" dengan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia ingin semua elemen bangsa komitmen menjaga keutuhan bangsa dan mencegah perpecahan nasional.

"Ancaman serius enggak kepada keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, ancaman serius enggak kepada Bhineka Tunggal Ika? Ancaman serius enggak kepada ideologi Pancasila? Ancaman serius enggak terhadap Undang-undang Dasar 1945 itu? Bukan kepada Pilkada saja," kata Djarot sewaktu blusukan di Jakarta, Jumat.

Djarot mengatakan aksi seperti itu bukan sekadar berkaitan dengan Pilkada DKI, namun tetapi bersinggungan langsung dengan kesatuan dan kerukunan bangsa Indonesia.

Baca juga: (Djarot bantah isu penggusuran di Penjaringan)

Dia berharap kegiatan apa pun tidak sampai merusak keutuhan dan kebersamaan masyarakat Indonesia. Dia berharap semua pihak harus menjaga keutuhan NKRI dan menghindari tindakan yang dapat merusak keutuhan bangsa, apalagi menyebabkan perpecahan.

Dia juga tidak mengetahui kegiatan "Tamasya Al Maidah" itu sesuai atau tidak dengan agama. "Tanyakan pada para ulama para kiai boleh enggak seperti itu, bisa enggak agama digunakan tamasya seperti itu," kata Djarot.

Salah satu organisasi massa berencana mengerahkan massa dalam kegiatan bertajuk "Tamasya Al Maidah" saat pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pada 19 April 2017.


Baca juga: (Djarot gencarkan operasi pasar untuk kendalikan harga)

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017