Abidjan (ANTARA News) - Pantai Gading menunjuk Marc Wilmots sebagai pelatih mereka pada Selasa, menyebut mantan pelatih Belgia itu sebagai "tangkapan besar."

Pria 48 tahun itu, yang dipecat oleh Belgia pada Juli setelah kegagalan untuk membawa timnas mereka melampaui perempat final Piala Eropa 2016, menggantikan Michel Dussuyer asal Prancis.

"Penunjukan Marc Wilmots merupakan tangkapan besar untuk Federasi Sepak Bola Pantai Gading (FIF) yang, meski dengan minimnya sumber daya yang ada, telah mampu untuk mempekerjakan pelatih yang telah dikenal dunia ini," demikian pernyataan federasi sepak bola negara itu.

Pihaknya mengatakan Wilmots, yang meneken kontrak dua tahun, "terbujuk oleh proyek olahraga federasi itu."

Mantan gelandang internasional itu menjadi pelatih kesepuluh dalam sepuluh tahun terakhir untuk memimpin tim yang dijuluki sebagai "Gajah-gajah," yang, seperti timnas Belgia, memiliki reputasi sebagai tim yang lebih populer dengan nama besarnya namun minim prestasi, meski mereka mampu menjuarai Piala Afrika 2015.

Baca juga: (Piala Afrika: Pantai Gading tersingkir, Kongo dan Maroko melaju)

Pelatih-pelatih sebelumnya mencakup Uli Stielike (asal Jerman), Gerard Gili (Prancis), Sabri Lamouchi (Prancis), Herve Renard (Prancis), dan Dussuyer (Prancis), Vahid Halilhodzic (Bosnia), Sven-Goran Eriksson (Swedia), Georges Kouadio (Pantai Gading) dan Francois Zahoui (Pantai Gading).

Dussuyer mengundurkan diri setelah timnya tersingkir di fase grup Piala Afrika tahun ini di Gabon.

Bagaimanapun, mereka berada di posisi yang bagus di kualifikasi Piala Afrika, memimpin klasemen Grup C Afrika dengan raihan empat angka dari dua pertandingan.

Wilmots membawa Belgia ke perempat final Piala Dunia terakhir dan memuncaki peringkat dunia FIFA dengan tim yang dibangun melalui keberadaan bintang Chelsea Eden Hazard dan dua pemain Manchester City Vincent Kompany dan Kevin De Bruyne.

Meski kekalahan 1-3 dari Wales pada perempat final Piala Eropa 2016 membuat banyak kritik tertuju kepada Wilmots dan para penggemar Belgia masih takjub atas apa yang dapat terjadi pada tim yang diharapkan akan memberikan trofi utama ke negara itu. Demikian laporan Reuters.

(Uu.H-RF/A020)

Baca juga: (Paceklik gol pada Piala Afrika)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017