Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri menyatakan tertarik untuk menutup kekurangan pendanaan proyek kilang gas alam cair (liquified natural gas/LNG) Tangguh di Papua senilai 884 juta dolar AS (Rp8 triliun). Dirut Bank Mandiri, Agus Martowardoyo, di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya tertarik mendanai karena proyek kilang tersebut memang layak. "Namun, kami tentunya ingin `pricing` yang menarik," katanya. Agus mengatakan banknya akan sanggup menanggung sisa kebutuhan pendanaan Tangguh yang besarnya mencapai Rp8 triliun tersebut. Sebelumnya, Deputi Keuangan dan Ekonomi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), Eddy Purwanto, mengemukakan pihaknya akan menawarkan pendanaan Kilang Tangguh ke sejumlah bank besar dalam negeri antara lain Mandiri, BCA, dan BNI. Menurut dia, bank nasional bisa membentuk konsorsium dengan bank asing untuk mendanai proyek itu. BP Migas menargetkan penandatanganan kontrak sisa pinjaman senilai 884 juta dolar AS itu bisa dilakukan Juli 2007 dan pencairan pada Oktober 2007. Proyek Kilang LNG Tangguh membutuhkan dana senilai 6,5 miliar dolar AS. Sebanyak tiga miliar dolar AS di antaranya merupakan modal sendiri dan 3,5 miliar dolar AS lainnya berupa pinjaman. Sebelumnya, BP sudah mendapatkan pinjaman dari sejumlah institusi asing sebanyak 2,616 miliar dolar AS yang sudah ditandatangani kontraknya 1 Agustus 2006. Pinjaman itu berasal dari Japan Bank for International Corporation (JBIC) 1,2 miliar dolar AS, Asia Development Bank (ADB) 350 juta dolar AS, dan bank komersial internasional senilai 1,066 miliar dolar AS. Tingkat bunga pinjaman tersebut terbilang rendah yakni hanya London Inter Bank Over Rate (LIBOR) plus 0,25 persen dengan jangka waktu 15 tahun. Sedang, sisanya sebanyak 884 juta dolar AS sebenarnya tengahB diupayakan berasal dari perbankan China. Kilang LNG Tangguh yang berkapasitas 7,4 juta ton per tahun terbagi dalam dua "train." Sesuai jadwal, "train" pertama Kilang LNG Tangguh selesai pada kuartal keempat 2008 dan "train" kedua pada kuartal pertama 2009. Total cadangan gas terbukti Blok Tangguh mencapai 14,4 triliun kaki kubik dan cadangan belum terbukti 23,7 triliun kaki kubik. Selain BP yang menguasai 37,16 persen, proyek Tangguh juga dimiliki CNOOC 16,99 persen, MI Berau BV 16,3 persen, Nippon Oil Exploration Ltd 12,23 persen, KG Berau/KG Wiriagar 10 persen dan LNG Japan Corporation 7,35 persen. (*)

Copyright © ANTARA 2007