Ankara (ANTARA News) - Turki mengatakan pada Rabu (05/04) negara tersebut merawat sekitar 30 orang setelah serangan yang menewaskan sedikitnya 86 warga sipil di wilayah barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak, menambahkan mereka memiliki bukti bahwa serangan disebabkan oleh senjata kimia.

“Sejak kemarin (Selasa)... hampir 30 korban luka dibawa untuk mendapatkan pengobatan,” kata Menteri Kesehatan Recep Akdag setelah serangan di kota yang dikuasai pemberontak Khan Sheikhun di Provinsi Idlib.

Menteri Turki tersebut mengungkapkan bahwa dua korban yang dibawa ke Turki meninggal dunia.

“Kami memiliki bukti yang menunjukkan bahwa serangan di Idlib adalah serangan kimia,” kata Akdag, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.

Dia mengatakan informasi itu sudah dicatat dan akan dikirim ke Organisasi Kesehatan Dunia.

Korban luka dibawa dari Idlib melalui gerbang perbatasan Cilvegozu Turki untuk mendapatkan pengobatan di Distrik Reyhanli di Provinsi Hatay di Turki selatan.

Mereka dirawat tim khusus dari badan keadaan darurat AFAD Turki yang menggunakan alat pelindung khusus.

Sekitar 20 anak termasuk di antara yang tewas setelah pesawat yang melancarkan serangan melepaskan”gas beracun,” menurut saksi mata dan kelompok pemantau, demikian AFP.

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017