Sampang (ANTARA News) - Polres Sampang, Jawa Timur menangkap seorang pelaku "carok", yakni perkelahian dengan senjata tajam jenis celurit secara massal di Desa Ketapang, Sabtu (8/4) sekitar pukul 15.30 WIB.

Menurut Kapolres Sampang AKBP Tofik Sukendar, tersangka carok yang ditangkap petugas itu berinisial T (40) warga Desa Ketapang Timur.

"Dia ini berperan ikut serta dalam peristiwa perkelahian yang berujung tiga nyawa melayang dan dua lainnya luka-luka," katanya dalam keterangan persnya di Mapolres Sampang, Madura, Senin.

Tersangka T ditangkap petugas tidak kurang dari 24 jam setelah kejadian. Saat ditangkap, pelaku tidak melakukan perlawanan dan mengakui kesalahannya.

"Si T ini bersama Habibi dan Saliman mengeluruk rumah Mustofa hingga akhirnya terjadi peristiwa berdarah itu," tutur kapolres.

Dari tangan tersangka "T" itu, polisi berhasil menyita barang bukti beruta senjata tajam jenis celurit yang masih berlumuran darah.

Kasus carok massal di Desa Ketapang, Sampang itu, menewaskan tiga orang dan dua lainnya luka-luka. Ketiga korban tewas masing-masing bernama Saliman (45), Mustofa (55), dan Sitina (57), sedangkan korban luka-luka yakni Mohammad Habibi dan Abdur Rahman.

Lokasi carok di Dusun Naporah, Desa Ketapang Timur, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang sekitar 50 kilometer ke arah utara Kota Sampang.

Carok massal yang menewaskan tiga orang itu berawal dari dugaan santet. Salah seorang warga bernama Saraton yang mengalami sakit dengan kondisi perut kembung sejak sekitar dua tahun lalu, pada hari Sabtu 8 April 2017 sekitar pukul 15.00 WIB meninggal dunia.

Anak almarhum Saraton, yakni Saliman dan Muhammad Habibi mencurigai kematian ayahnya akibat disantet oleh Mustofa yang tak lain masih tetangganya sendiri.

Saliman dan Muhammad Habibi lalu mendatangi rumah Mustofa, sehingga terjadi perkelahian bersenjata celurit tersebut.

Muhammad Habibi dan Saliman menyerang keluarga Mustofa yang terdiri dari Sitina dan Abdur Rahman alias Dur.

Tiga orang, yakni Saliman, Mustofa, dan Sitina tewas seketika, sedangkan Muhammad Habibi dan Dur mengalami luka-luka, dan kini dirawat di rumah sakit berbeda. Habibi menjalani perawatan di RSUD Sampang, sedangkan Dur di RSUD dr Slamet Martodjirjo Pamekasan.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017