Banda Aceh (ANTARA News) - Pengurus Kesebelasan Persiraja Banda Aceh melakukan protes terhadap sanksi yang diberikan Komisi Disiplin PSSI dengan denda Rp40 juta dan harus menjalani dua laga putaran kedua Liga Djarum Indonesia 2007 tanpa penonton, karena dinilai sangat berat. "Kami akan melakukan banding terhadap sanksi yang diberikan Komdis PSSI itu, karena dinilai terlalu berat," kata Sekretaris Umum Persiraja, Syafwan Yusuf di Banda Aceh, Kamis, menanggapi sanksi tersebut. Syafwan yang didampingi Ketua Panitia Pelaksana, Amrunsyah Yahya mengaku terkejut dengan sanksi tersebut, karena sampai saat ini mereka belum menerima salinan keputusan tersebut. "Kami sempat terkejut, ketika membaca di surat kabar, bahwa Persiraja mendapat sanksi, karena sampai saat ini belum menerima keputusan itu dari PSSI," ujarnya. Amrunsyah mengaku bahwa dua hari lalu dirinya atas nama Panitia Pelaksana dipanggil tim Komdis PSSI untuk melakukan persidangan terhadap laporan dari Pengawas Pertandingan. Ia menyebutkan, yang mendapat sorotan dari Komdis PSSI adalah pertandingan Persiraja melawan Sriwijaya FC dan PSDS Deli Serdang, bahwa telah terjadi pelemparan yang dilakukan penonton ke lapangan, sehingga penjaga gawang PSDS mengalami cedera. Amrunsyah menyatakan pelemparan penonton terhadap pemain benar tapi tidak separah yang dituduhkan. Sedangkan, lanjut dia, penjaga gawang PSDS yang katanya cedera tidak benar, karena sendainya cedera maka pertandingan akan dihentikan. Padahal pada waktu itu pertandingan tetap berjalan. "Peleparan dengan botol minuman plastik tersebut dilakukan penonton karena mereka marah kepada penjaga gawang yang mengulur-ulur waktu," katanya. Mengenai tudingan kurang siapnya panitia dalam hal keamanan, Amrunsyah menjelaskan Persiraja justru sangat siap karena setiap pertandingan dikerahkan 285 anggota Polri yang dilengkapi tameng. Bahkan, penonton tidak dibenarkan membawa minuman dengan kemasan botol. Apabila ingin membawa air harus dipindahkan ke kantong plastik. "Ini dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi pelemparan," ujarnya. Jadi, menurut dia, sebenarnya tidak ada alasan bagi Komdis PSSI memberikan sanksi kepada Persiraja yang begitu berat, karena masalah pelemparan itu hal biasa. "Sementara di daerah lain ada yang lebih parah lagi dari penonton di Banda Aceh, mengapa tidak dikenai sanksi," ujarnya. "Yang paling penting penonton tidak sampai masuk lapangan, dan itu tidak pernah terjadi di Banda Aceh, karena pengamanannya cukup ketat," tegasnya. Untuk itu, ia mengharapkan kepada Komdis PSSI untuk meninjau ulang sanksi tersebut. Sebelumnya diberitakan, Komdis PSSI memberi sanksi kepada Persiraja Banda Aceh terhadap insiden yang terjadi saat menjadi tuan rumah pada putaran pertama. Hukuman pertama, berupa denda Rp20 juta dan menjalankan pertandingan melawan Persita Tangerang pada 11 Agustus 2007 tanpa penonton, akibat pelemparan yang dilakukan penonton terhadap pemain di Stadion H. Dimurtala saat menjamu Sriwijaya FC pada 15 April 2007. Hukuman kedua, berupa denda Rp20 juta dan menjalankan pertandingan tanpa penonton saat menghadapi Pelita Jaya pada 14 Agustus, dijatuhkan juga akibat pelemparan yang dilakukan penonton kepada pemain saat menghadapi PSDS Deli Serdang pada 22 April 2007. "Dua insiden itu melanggar pasal 113 Kode Disiplin PSSI mengenai keamanan pertandingan karena pelemparan itu sampai mengganggu jalannya pertandingan," jelas Ketua Komdis Togar Manahan Nero usai bersidang di Jakarta, Selasa (8/5). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007