Teheran (ANTARA News) - Iran mengemukakan kepada seorang pejabat penting Korea Utara (Korut) bahwa pihaknya ingin memperluas hubungan dengan Pyongyang, tapi beberapa "hambatan" terlebih dulu harus diselesaikan, kata media, Jumat. "Pemerintah Dr. Mahmoud Ahmadinejad berkeinginan meningkatkan hubungan dengan Korut dalam bidang-bidang politik, ekonomi dan kebudayaan," kata Menlu Iran, Manoucher Mottaki, kepada Wakil Menlu Korut, Kim Yong Il. "Dan, perlu diatasi sejumlah hambatan bagi terwujudnya kerjasama baru itu," kata Mottaki yang dikutip kantor berita setengah resmi Mehr, dalam pertemuan dengan Kim Yong Il Kamis malam. "Salah satu dari hambatan-hambatan itu adalah utang Korut kepada negara kita, akan tetapi kedua negara dapat mencari satu formula untuk mengatasi hambatan-hambatan itu," katanya tanpa menjelaskan lebih jauh. Ia juga menambahkan, Teheran mendukung perundingan yang sedang dilakukan antara Korut dan Korea Selatan (Korsel) sebagai "langkah awal bagi penyatuan kedua Korea." Iran dan Korut menandatangani satu memorandum kesefahaman yang menyetujui pertemuan tingkat deputi menlu tiap tahun, kata laporan itu. Pada hari Kamis, Wakil Presiden Iran Parviz Davoudi mengatakan "tidak ada batasan" untuk memperluas hubungan dengan Pyongyang. Iran dan Korut adalah dua negara yang dicap oleh Presiden AS George W.Bush sebagai satu "poros kejahatan", kendatipun Pyongyang dalam pekan-pekan belakangan ini melakukan perundingan dengan para pejabat AS menyangkut penghentian program nuklir negara komunis itu. Pengumuman Korut mengenai satu ujicoba senjata nuklir Oktober lalu memicu Teheran menyatakan bahwa pihaknya menginginkan satu "dunia bebas dari senjata-senjata nuklir" kendatipun negara itu tidak secara tegas mengecam tindakan Pyongyang itu. Korut meningkatkan hubungan dengan Iran dan para pejabatnya secara berkala mengunjungi republik Islam itu. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengunjungi Pyongyang ketika ia menjadi presiden Mei 1989. Korut membantah laporan-laporan bahwa pihaknya memberikan bantuan kepada Iran bagi program nuklirnya, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007