Jakarta (ANTARA News) - Produsen elektronik asal Jepang, Panasonic akan terus mengembangkan industri pompa air di tanah air dan menjadikan Indonesia basis produksi untuk pasar ekspor maupun domestik. Hal itu dikemukakan Direktur Matsushita Electric Works Ltd, Masao Tanahashi dan Presdir PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) Horikawa Shuji, pada perayaan produksi pompa air ke-10 juta di Jakarta, Jumat. "Kemampuan pengembangan engineering di Indonesia harus terus ditingkatkan. Karena itu teknologi Indonesia dan Jepang harus nyambung," kata Masao Tanahashi. Ia melihat prospek pompa air masih menarik di Indonesia sehingga Matsushita akan tetap menjadikan Indonesia sebagai basis produksinya. Namun diakuinya, untuk bisa bersaing di pasar global pabrik pompa air di PMI harus melakukan efisiensi dan peningkatan produktifitas. Menurut Presdir PMI Horikawa Shuji, saat ini sekitar 10 persen dari produksi pompa air PMI dipasok ke pasar ekspor terutama kawasan Asia Tenggara, seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand. "Indonesia jadi basis produksi untuk ekspor pompa air ke negara-negara berkembang lainnya, seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, Srilanka, bahkan kami juga berencana ekspor ke Timur Tengah dan Amerika Selatan," katanya. Tahun 2006 lalu total penjualan pompa air Panasonic mencapai sekitar 960 ribu unit yang sekitar 880 ribu unit dipasok ke dalam negeri dan sekitar 80 ribu unit ekspor. "Tahun 2007 kami menargetkan mampu menjual lebih dari satu juta pompa air baik untuk pasar domestik maupun ekspor," katanya. Ia optimis permintaaan pompa air di dalam negeri akan terus tumbuh meskipun tidak seperti ketika PMI memulai produksi pompa air di Indonesia pada 1988. "Permintaan pompa air di Indonesia tumbuh sekitar 5-10 persen per tahun. Dari total pasar pompa air yang mencapai sekitar dua juta unit di Indonesia, Panasonic menguasai 44 persen pangsa pasar," katanya. Saat ini kapasitas produksi pompa air PMI mencapai sekitar 1,5 juta unit per tahun dan bisa ditingkatkan produksinya sampai dua juta unit. Oleh karena itu, kata Horikawa, dalam waktu dekat ini PMI belum berencana menambah investasi untuk perluasan pabrik. "Tapi kalau tiba-tiba permintaan domestik melonjak signifikan, pada saat itulah kami akan tambah investasi," katanya. Sementara itu Preskom PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) Rachmat Gobel yang juga Wakil Ketua Kadin Indonesia mengharapkan produk lokal yang diproduksi di dalam negeri, seperti pompa air Panasonic yang memiliki kandungan lokal 98,5 persen, bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. "Pasar domestik yang besar harus dilindungi dari produk impor yang tidak jelas mutunya atau bahkan dari produk selundupan yang mendistorsi pasar dan merugikan industri yang sudah ada di Indonesia," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007