Bandung (ANTARA News) - Sinar matahari sebagai sumber kehidupan bagi manusia dan bumi ternyata tidak selalu memberikan dampak yang menguntungkan bagi manusia karena dapat menimbulkan berbagai kerugian bagi kulit manusia yaitu dari sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari. Pakar kulit dan kelamin, Inne Arline SpKK di Bandung, Sabtu mengatakan salah satu dampak yang merugikan bagi kulit manusia adalah munculnya penuaan dini yang diakibatkan terkena sinar ultraviolet yang terus menerus. Tetapi tidak semua sinar ultraviolet dapat merusak jaringan kulit manusia tergantung dari rentang panjang dan gelombang energi yang dimunculkan sehingga kerusakan yang timbul terjadi dalam beberapa tahap. Inne mencontohkan infra red yang dihasilkan dari matahari mempunyai rentang panjang gelombang dan energi sebesar 1760 nm hingga 3000 nm dan visible hanya mempunyai panjang gelombang 400 nm hingga 760 nm. "Dalam tahap ini energi yang rendah tidak menimbulkan efek ke kulit. Utraviolet C atau UVC yang mempunyai panjang gelombang kurang dari 290 nm masih dapat tersaring lapisan ozon sehingga masuk kategori "no worry" terhadap kerusakan kulit. "Panjang gelombang UVC, Infra red dan visible tidak dapat diukur langsung oleh manusia sehingga seringkali sinar yang menerpa kulit kita dapat diabaikan," ujarnya. Inne mengingatkan untuk berhati-hati jika ultraviolet B (UVB) dan ultraviolet A (UVA) telah menyapa kulit manusia dengan kekuatan panjang gelombang dan energi sebesar 290 nm hingga 320 nm dan 320 nm hingga 400 nm. Ia mengatakan UVB dan UVA tersebut terjadi di negara-negara tropis seperti Indonesia sehingga perempuan Indonesia khususnya diharapkan lebih berhati-hati dan dapat menjaga kelembaban kulitnya. Ketua Umum perhimpunan Dokter spesialis kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), Dr Kusmarinah Bramono mengatakan perempuan Indonesia diharapkan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai kesehatan kulit dan berbagai macam kosmetika yang dapat digunakan di daerah tropis. Ia menyarankan "body lotion" wajib dioleskan pada kulit seusai mandi dan beberapa jam sekali jika telah lama berada di ruangan ber-AC. Selain itu, menjaga kecukupan air yang masuk ke dalam tubuh juga dapat dipercaya sebagai salah satu upaya kelembaban kulit. Selain ultraviolet, polusi udara, asap rokok, pestisida, asap industri, konsumsi alkohol dan nutrisi yang buruk dapat menjadi salah satu pendorong penuaan dini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007