Surabaya (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Prof Ir Mohammad Nuh DEA, mengaku dirinya akan menyiapkan tiga staf khusus untuk membantu dirinya dalam menjalan tugas. "Aturannya, saya dapat menunjuk tiga staf khusus, karena itu saya membutuhkan tiga staf khusus yakni bidang hukum, bidang informasi media, dan bidang IT," ujarnya kepada ANTARA News di Surabaya, Minggu. IT yang dimaksudnya adalah "Information Technology" atau Teknologi Informasi (TI). Di sela-sela tasyakuran bersama keluarga, kolega, dan wartawan di rumahnya di Jalan Rungkut Asri, Surabaya, mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu menjelaskan staf khusus bidang hukum itu akan membantu dalam masalah perundang-undangan, seperti Undang-Undang (UU) Penyiaran, UU Pers, dan sebagainya. "Staf khusus bidang informasi media akan membantu saya dalam berhubungan dengan media massa, sedangkan staf khusus bidang IT akan membantu saya dalam menyiapkan sarana dan prasarana dalam pembangunan ICT," ucapnya. ICT adalah "Information, Communication and Technology" atau Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK). Ditanya tentang staf khusus bidang IT yang merupakan keahliannya, guru besar di bidang Digital System dan Biomedika itu mengaku dirinya memang menguasai bidang IT, tapi fasilitas IT yang bersifat teknis tentu bukan pekerjaannya. "Saya memang tahu IT, tapi masak angkat-angkat barang ICT harus saya," ungkapnya, sembari tersenyum. Tentang pengembangan ICT untuk pendidikan, pemerintahan, dan bisnis yang diamanatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepadanya, ia menyatakan Jawa Timur akan dijadikan sebagai "pilot project e-government". "Untuk 'e-government', Jawa Timur akan saya jadikan pilot project untuk pengembangan ICT, sebab tiap daerah sudah memiliki 'e-proc' (e-procurement), padahal 'e-proc' itu seharusnya cukup satu saja, kemudian tinggal di-share ke daerah-daerah lain. Jadi, tinggal realisasi," ucapnya. Mengenai "e-business", ia mengatakan ICT yang dikembangkan untuk proses pelayanan publik (public service) akan memudahkan bisnis, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi, memperkecil angka kemiskinan, dan pengangguran. "Untuk 'e-education', saya kira sudah ada Jaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) yang tinggal 'content' atau memperluas jaringannya saja," katanya menambahkan. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007