Jakarta (ANTARA News) -Albert Fakdawer, peraih Piala Citra kategori Aktor Terbaik Festival Film indonesia (FFI) 2006 dan Aktor Pendatang Baru Terbaik di Indonesia Movie Awards 2007 (RCTI), mengaku tidak mau main dalam film horor atau "cinta-cintaan". "Horor dan cinta-cintaan tidak mendidik, tidak membangun kehidupan rohani," katanya saat ditemui ANTARA News, seusia tampil menyanyi sebagai bintang tamu dalam Festival Paduan Suara Anak Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Sasono Langen Budoyo, Minggu. Menurut dia, film "Denias, Senandung di Atas Awan" produksi Alenia Film merupakan film pertamanya dan sekaligus juga jenis film yang disukainya, sehingga mau menerima ditawari untuk bermain di dalamnya. "Saya lebih suka yang sifatnya mengedapankan masalah masa depan yang lebih baik," katanya. Ketika disinggung mengenai kekalahan Denias di ajang FFI 2006, ia mengatakan, hal itu sebagai persoalan biasa dan tidak membuatnya menjadi kecewa. Meskipun film debutnya itu dijagokan banyak pihak bakal muncul sebagai film terbaik, Albert mengatakan, kesuksesan atau kegagalan di dalam sebuah kompetisi adalah hal biasa dan harus diterima sebagai kenyataan. "Tidak sampai membuat saya kecewa bagaimana gitu," katanya, seraya tersenyum. Ia juga mengatakan, segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidupannya, termasuk terpilih sebagai aktor terbaik, adalah semata karena karunia Tuhan. "Kita harus bersyukur dalam segala hal. Kalah atau menang," katanya. Di Festival Paduan Suara Anak TMII 2007, Albert tampil membawakan dua lagu rohani, sebelum dewan juri mengumumkan para pemenang. Seolah memberi pesan kepada para peserta, peraih gelar Juara II kompetisi menyanyi Akademi Fantasi Indosiar (AFI) 2004 itu membawakan lagu "Persembahanku" dan "Hanya Tuhan Kekuatanku". Ketika diminta memberikan saran, ia mengatakan, "Bagi yang 'concern' di dunia tarik suara. Harus latihan terus dan berpantang makanan tertentu, terutama yang pedas-pedas dan minuman dingin." (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007