Washington (ANTARA News) - Senator senior dari partai Republik Amerika Serikat (AS), Ahad, menyampaikan kekecewaan terhadap Pemerintah Irak, dan mengatakan anggota partainya "sangat kecewa" dengan kurangnya kemajuan politik di Negeri 1001 Malam itu. "Pemerintah Irak adalah kekecewaan yang sangat besar," kata pemimpin kelompok Minoritas di Senat Mitch McConnell dalam acara Late Edition, CNN, Ahad. "Sejauh ini, mereka belum mampu melaksanakan apa pun yang mereka janjikan di bidang politik," kata anggota partai Republik dari Kentucky tersebut. Ia mencontohkan, kegagalan pemerintah Irak untuk mensahkan rancangan baru penjualan minyak, menyelenggarakan pemilihan umum lokal dan melucuti senjata bekas anggota Partai Baath, pimpinan Saddam Hussein. "Ini menjadi kekecewaan yang bertambah besar." "Anggota partai Republik sangat merasa kecewa terhadap pemerintah Irak," katanya. McConnell berbicara saat Senat sedang berusaha menyetujui dana bagi perang Irak dengan janji bahwa Presiden AS, George W. Bush, dapat menandatanganinya. Bush telah mengancam akan memveto rancangan yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS yang hanya menyediakan cukup uang untuk melanjutkan perang selama dua atau tiga bulan saja. McConnell mengatakan ada perasaan kecewa yang bertambah besar di seluruh lapisan politik di Senat AS dengan kegagalan pemerintah Irak tersebut. "Saya tidak mengetahui masalah apa yang mereka hadapi tapi negeri ini telah melakukan penanaman modal yang luar biasa besarnya dengan memberi rakyat Irak peluang untuk memiliki pemerintah yang normal setelah bertahun-tahun berada di bawah Saddam Hussein dan kekejamannya," katanya. Dengan mengutip laporan media, McConnell mengatakan, sebagian pembuat kebijakan di parlemen Irak mengingini pemungutan suara guna meminta Amerika Serikat meninggalkan negeri itu. "Saya ingin meyakinkan anda, jika mereka melakukan pemungutan suara agar kami pergi, kami dengan senang hati akan melaksanakan permintaan mereka," katanya. Komentar McConnell dikeluarkan sementara satu kelompok yang dikaitkan dengan Al-Qaeda dalam pesan melalui Internet menyatakan telah menangkap tiga prajurit AS dalam suatu penyergapan di sebelah selatan Baghdad dan satu pemboman truk bunuh diri menewaskan 50 orang di wilayah Kurdi di Irak utara. McConnell tak meminta ma`af atas serbuan AS ke Irak dan Afghanistan menyusul serangan di Amerika Serikat pada 11 September 2001. "Saya kira anggota partai Republik sangat percaya bahwa keputusan untuk melancarkan perang melawan teror setelah peristiwa 11 September di Afghanistan dan Irak telah melindungi kita sepenuhnya di sini di dalam negeri," kata McConnell. "Namun, apa yang kami semua temukan ialah sangat sulit untuk mendirikan pemerintah yang berfungsi di tempat-tempat seperti Irak dan Afghanistan," katanya. Amerika Serikat mesti mempertimbangkan apakah ancaman dari Al-Qaeda akan meningkat di dalam negeri kalau tentaranya ditarik dari Irak, katanya. "Jika kami berhenti secara pradini, kami pulang, mengumumkan itu berakhir, apakah mereka akan kembali ke sini --ke dalam negeri kami sendiri?" McConnell mempertanyakan. "Dan saya kira peluang mengenai itu sangat mungkin," katanya, seperti dikutip Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007