Beograd (ANTARA News) - Tomislav Nikolic, pejabat ketua partai berhaluan kanan Partai Radikal Serbia, yang terpilih sebagai ketua parlemen Serbia hanya sepekan, Ahad mengundurkan diri untuk menghindari dirinya didepak oleh partai-partai mayoritas baru bentukan pemerintah yang pro-Eropa dan pro-Eropa. Nikolic, 55 tahun, adalah tokoh ketiga Serbia yang menduduki jabatan penting Selasa, dengan mendapat dukungan dari wakil Perdana Menteri sementara Vojislav Kostunica dari Partai Demokratik Serbia. Tetapi pemilihannya mengejutkan negara-negara Eropa lainnya yang berpikir, bahwa terpilihnya menandakan bahwa Beograd kembali ke pola nasionalisme ekstrem seperti pada saat berakhirnya resolusi masalah Kosovo yang rumit. Nikolic, jebolan sekolah hukum, pada tahun 1990 mendirikan Partai Radikal Serbia, namun kemudian kepemimpinan diambil-alih oleh Vojislav Seselj, yang saat ini menghadapi tuduhan penjahat perang oleh Pengadilan Kejahatan Perang PBB di Den Haag. Partai Radikal Serbia menuntut bahwa Kosovo, secara resmi masih menjadi provinsi Serbia karena mayoritas penduduknya Albania, tapi dalam hal anggarannya masih dicakup Serbia. Pemunduran Nikolic terjadi setelah Kostunica memutuskan untuk menarik dukungannya terhadap partai Radikal, setelah pada menit-menit terakhir melakukan perundingan dengan Presiden Boris Tadic dari Partai Demokrat dan partai G-17 Plus yang dipimpin mantan Menteri Kuangan Mladjan Dinkic. Partai Radikal Serbia adalah penyokong gagasan Serbia Raya - yang merupakan gabungan beberapa bagian dari Kroasia dan Bosnia dengan Serbia, yang membiayai semua anggaran Kosovo dan menarik kembali Montenegro yang melepaskan diri tahun lalu, demikian Kyodo.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007