Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi terjadinya pembalikkan arah modal (capital outflow) setelah arus deras modal masuk (capital inflow) yang mencapai perkiraan sekitar Rp10 triliun hingga awal April 2007. "Kan perbaikan kondisi ekonomi saja, seperti perbaikan kehati-hatian perbankan, IPO (BUMN-red) diperbanyak, diversifikasi instrumen obligasi negara, serta (perbaikan-red) intermediasi perbankan," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Depkeu, Anggito Abimanyu di Jakarta, Senin. Sedangkan agar modal masuk ke sektor riil seperti diharapkan oleh beberapa pihak, Anggito menjelaskan penawaran saham perdana (IPO) BUMN menjadi salah satu upaya mengarahkan arah modal masuk ke sektor riil. "Bisa masuk ke bank dan dipakai untuk intermediasi, atau masuk ke APBN dan dipakai untuk belanja modal serta belanja barang," katanya. Sebelumnya, Anggito menyatakan BKF mencatat bahwa modal asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow) hingga awal April 2007 mencapai lebih dari Rp10 triliun. Ia menyebutkan, modal asing itu masuk antara lain melalui dua jalur yaitu pasar modal dan pasar surat berharga negara atau surat utang negara (SUN). Arus modal asing yang masuk melalui SUN mencapai sekitar Rp7,6 triliun sementara melalui pasar modal sebesar Rp3,3 triliun.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007