Tokyo (ANTARA News) - Tari Bali dan Jaipongan ternyata mampu membuat First Lady Jepang, Akie Abe, betah berlama-lama di "wilayah" Indonesia, ketika isteri dari PM Jepang Shinzo Abe itu dibuat terpesona oleh atraksi tarian dan makanan tradisional Indonesia dalam acara The Asia-Pasific Ladies Friendship Society yang berlangsung di Wisma Duta di Tokyo, Senin. Akie Abe yang datang seorang diri tanpa pengawalan itu terpesona oleh gerakan tangan, kaki, dan kepala yang lemah gemulai dan terkadang berubah dengan cepat menjadi rangkaian gerakan yang bertenaga "Saya sangat terkesan dengan tarian-tarian tadi (tari Bali,red) terutama gerakan tangan dan lirikan mata yang tajam serta ayunan kepalanya. Tarian itu betul-betul membuat saya terpesona," kata wanita kelahiran 10 Juni 1962 itu kepada ANTARA News. Menurut dia, semua tarian yang ditampilkan bagus, namun Tari Cendrawasih adalah yang paling berkesan karena dibawakan dengan baik oleh orang Jepang dan Indonesia. Gerakan tangan, leher dan juga mata tidak bisa ditemukan dalam tarian Jepang. "Memang ada beberapa kesamaan gerakan seperti dalam tarian Kabuki yang disebut `mie`, yaitu membuka mata lebar-lebar, namun dalam tarian Bali bisa lebih menarik," ujar wanita yang terlahir sebagai Akie Matsuzaki itu. Sebelum bertemu dengan Shinzo Abe dan kemudian menikah pada 1987, Akie Abe pernah bekerja di perusahaan periklanan terkenal Dentsu Inc. Ia juga tertarik dengan hal-hal yang bersifat kebudayaan. Selaian tarian, Akia Abe juga terkesan dengan ketertarikan pelajar Indonesia untuk tetap mau mempelajari dan mendalami kebudayaan nasionalnya. Ungkapan itu terlontar ketika menyaksikan enam pelajar Indonesia membawakan Tari Jaipongan dengan lincahnya. "Saya terharu, karena murid-murid Indonesia masih mau mempelajari budayanya sendiri meski berada di luar negeri, jauh dari tanah airnya," ujar Abe. Cicipi tumpeng Usai menyaksikan tarian dan acara sambutan, selaku tuan rumah, Ibu Siti Lastrijah Jusuf Anwar kemudian mengajak First Lady itu untuk mencicipi makanan khas Indonesia, mulai dari nasi tumpeng hingga makanan jajanan lainnya seperti bubur sumsum, dan otak-otak. Dengan antusias Ibu Negara itu mencicipi beberapa jenis makanan yang ditawarkan oleh Ibu Siti Lastrijah. Kepada tamunya, Isteri Dubes RI untuk Jepang itu menjelaskan asal-usul makanan dan bahan dasar dari makanan tersebut. Kehadiran isteri PM Jepang, menurut Siti Lastrijah merupakan kehormatan tersendri, karena perhatian yang begitu besar diberikan ibu Negara Jepang terhadap Indonesia, sehingga menyempatkan diri hadir dalam acara yang digelar oleh Indonesia. Indonesia tahun ini terpilih sebagai tuan rumah dari acara rutin yang diselenggarakan para wanita yang tergabung dalam komunitas kalangan isteri diplomat di Tokyo itu. Kesempatan itu dipergunakan oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Dharma Wanita KBRI Tokyo untuk memperkenalkan budaya Indonesia. Tamu yang hadir juga sempat mengejutkan, karena menurut Siti Lastrijah diperkirakan hanya sekitar 80-100 orang, ternyata yang hadir sekitar 150 orang, termasuk ibu-ibu dari organisasi Tokyo Womans Club yang terdiri dari Negara-negara di luar kawasan asia Pasifik, seperti Spanyol dan Jordania. Kegiatan yang menarik lainnya adalah foto bersama dengan First Lady Jepang itu. Kaum wanita yang memenuhi ruangan Wisma Duta itu, termasuk dari Indonesia sampai-sampai antri untuk bisa berfoto bersama dengan sang Ibu Negara. Satu hal lagi, baik kedatangan maupun kepulangannya, First lady Jepang itu hanya menggunakan semacam kendaraan sewaan tetap dengan hanya ditemani seorang "supir". Tidak terlihat pasukan pengawal yang menyertai sang Ibu Negara sebagaimana lazimnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007