Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian mengandalkan insting untuk menangkap para tahanan Rumah Tahanan Klas IIB Kota Pekanbaru, karena hingga kini belum ada data pasti mengenai identitas tahanan dari pihak rutan.

"Kita sebenarnya buta karena tidak ada data tahanan yang kabur. Namun, karena polisi sudah terlatih menangani ini, kita gunakan naluri dan insting," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Kombes Pol Susanto di kompleks Rutan Klas IIB di Jl. Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Sabtu.

Ia mengatakan sejak insiden kerusuhan dan kaburnya ratusan tahanan di Rutan Sialang Bungkuk pada Jumat (5/5), sampai kini rutan belum mengeluarkan data mengenai jumlah maupun identitas tahanan.

Meski begitu, berdasarkan data terakhir pada pukul 11.00 WIB, jajaran Polda Riau sudah menangkap kembali 209 tahanan yang kabur.

"Insting dari polisi akan bisa melihat tahanan yang kabur itu biasanya mereka panik, tidak pakai sendal, tidak ada KTP. Polisi juga banyak dibantu informasi dari warga," kata Susanto menjelaskan cara kerja polisi dalam memburuh para tahanan.

Kemudian, polisi akan melakukan pengecekan silang kepada pihak rutan dan tahanan yang tidak kabur untuk memastikan yang ditangkap benar tahanan. "Supaya jangan sampai salah tangkap," katanya.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017