Seoul (ANTARA News) - Sebagian warga Korea Selatan menghindari melakukan kegiatan di luar ruangan pada Minggu, saat polusi debu terburuk menyelimuti negeri itu.

Pukul 11.00, jalan-jalan di Seoul tidak ramai seperti biasanya, demikian pula permukiman sibuk seperti Jamsil di bagian tenggara ibu kota Seoul.

Badan cuaca negeri itu sebelumnya mengingatkan mengenai kedatangan debu halus yang dibawa angin timur dari China.

Para orangtua menghindari mengajak anak-anak mereka ke taman umum dan memilih mendatangi tempat-tempat yang berada di dalam ruangan.

Cho Seong-jin (36), warga distrik Mapo, memutuskan menghabiskan harinya di pusat belanja dalam ruangan dengan anaknya yang berumur tiga tahun, mencoret rencana bermain di taman terdekat.

"Dengan kondisi seperti ini bahkan orang dewasa kesulitan, tak perlu dikatakan lagi bahwa anak-anak akan sangat rentan," katanya sebagaimana dikutip kantor berita Yonhap.

Kim Se-mi (29), pegawai kantor yang bekerja di distrik Gangnam, juga memilih menghabiskan libur tiga harinya di rumah, dan menutup semua jendela. Dia sekarang memikirkan bagaimana dia akan pergi bekerja besok.

"Saya sakit tenggorokan setiap bangun pagi, mungkin karena debu-debu halus ini, jadi saya membiasakan diri minum sesering mungkin," katanya.

Berasal dari gurun-gurun di wilayah selatan Mongolia dan bagian utara China, debu-debu itu menjadi sumber kekhawatiran khususnya pada musim semi.

Pukul 12.00, konsentrasi partikel halus PM-10 di atmosfer lebih dari 150 mikrogram per meter kubik per jam di Semenanjung Korea kecuali Pulau Jeju menurut Korea Meteorological Administration (KMA).

PM-10 adalah partikel di udara yang diameternya 10 mikrometer atau kurang. Bukti epidemiologi menunjukkan paparan polutan semacam itu dalam waktu lama bisa menyebabkan gangguan jantung dan pernafasan.

National Institute of Environmental Research (NIER) menyatakan nasihat mengenai dampak polusi debu sudah dikeluarkan di enam area di seluruh negeri sampai siang ini, termasuk di bagian tengah, timur dan selatan Provinsi Gyeonggi.

Nasihat terkait dampak polusi debu dikeluarkan ketika rata-rata konsentrasi debu lebih dari 150 mikrogram per meter kubik bisa berlangsung sampai dua jam lebih. Konsentrasi lebih dari 300 mikrogram per kubik lebih lama dari dua jam akan memicu dikeluarkannya peringatan.

Ketika ada peringatan mengenai dampak polusi, orang-orang disarankan tinggal di dalam ruangan atau mengenakan masker ketika berada di luar ruangan.


Dampak ke retail

Tingginya konsentrasi debu halus di wilayah Korea Selatan mempengaruhi sektor retail di negara itu.

Data menunjukkan bahwa meski ada banyak hari libur untuk merayakan Hari Buruh Internasional, Hari Kelahiran Buddha dan Hari Anak, nasihat mengenai polusi debu yang dikeluarkan oleh badan meteorologi dan kesehatan membuat banyak orang memilih tinggal di rumah.

Peretail seperti Lotte Department Store menyatakan penjualannya turun lima persen dibanding tahun lalu pada Sabtu, ketika peringatan mengenai dampak polusi disampaikan.

Hyundai Department Store menyatakan penjualannya pada Mei sampai Sabtu berada di tepi atas 2,5 persen dibanding tahun lalu, namun peningkatan itu tidak sesuai ekspektasi.

Sementara Shinsegae Department Store menyatakan penjualannya naik 4,7 persen karena perluasan ukuran toko, namun menyatakan penjualan luring toko turun bahkan pada April, saat debu menjadi berita utama media.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017