London (ANTARA News) - Sebuah petualangan baru dan bahkan mungkin waralaba menanti pahlawan legenda rakyat Inggris Raja Arthur.

Film terbaru Warner Bros "King Arthur: Legend of the Sword" yang tayang di bioskop Amerika Serikat pada Jumat, menghidupkan kembali kisah-kisah para prajurit legendaris Raja Arthur, ksatria kenamaannya di meja bundar, dan penyihir hebat Merlin.

Film yang disutradarai oleh Guy Ritchie itu, "Legend of the Sword" mengisahkan asal usul Raja Arthur. Sang raja yang legendaris itu diperankan oleh Charlie Hunnam. Raja Arthur sebagaimana Hunnam dibesarkan dalam kemiskinan sebagai anak yatim piatu. Ia dengan enggan memimpin perlawanan melawan pamannya, Raja Vortigern, yang diperankan oleh Jude Law.

"Sesuatu yang benar-benar penting dalam diri saya dalam hidup ini, dan ini adalah salah satu tema utama film ini, sebuah kemampuan seseorang yang tak diragukan lagi untuk mengangkat diri mereka menuju kehidupan yang lebih baik melalui usaha," kata Hunnam kepada Reuters.

Arthur adalah satu-satunya orang yang bisa mencabut pedang ajaib

Excalibur dari batu tempat pedang itu terjebak dan, dengan bantuan teman serta sihir dari Merlin, sang pahlawan menemukan dirinya dalam sebuah pencarian untuk menyelamatkan Inggris dari pemerintahan raja yang kejam.

Sekalipun cerita rakyat Raja Arthur merupakan kisah tua namun kisah tentang perlawanan sipil adalah sesuatu yang dekat dengan penonton moderen, kata Djimon Hounsou, yang berperan sebagai Bedivere, orang kepercayaan Arthur.

"Ini sangat selaras dengan apa yang terjadi di Amerika atau, yang lebih penting, tentang apa yang sedang terjadi di dunia ini, " kata Hounsou.

Legenda Raja Arthur telah diadaptasi dalam banyak film selama bertahun-tahun, mulai dari tahun 1953 dalam film "Knights of the Round Table" hingga film tahun 2015 yang berjudul "Arthur and Merlin."

Ritchie yakin kisah itu memiliki potensi untuk bertahan lama. Ia mengaku telah membayangkan beberapa film lagi sebagai kelanjutan versinya atas pahlawan rakyat itu. Demikian laporan Reuters.

(Uu.G003/a032)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017