Jakarta (ANTARA News) - Massa aksi pendukung terpidana kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, akhirnya membubarkan diri dari depan Rumah Tahanan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, sekitar pukul 22.00 WIB.

Massa aksi memutuskan membubarkan diri setelah Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta yang juga pasangan Ahok di Pilkada DKI 2017, Djarot Saiful Hidayat, mendatangi mereka dan menyampaikan pesan dari Ahok.

Meski demikian, massa pendukung Ahok berencana akan kembali menggelar aksi serupa, menuntut pembebasan tokoh kebanggaan mereka, di depan Rutan Cipinang, besok Rabu (10/5) mulai pukul 14.00 WIB.

Bahkan, koordinator lapangan mereka tak sekadar mengimbau massa pendukung Ahok untuk menyiapkan makanan tetapi juga baju ganti untuk bermalam selama tiga hari di depan Rutan Cipinang.

"Siapkan semangat, siapkan makanan, siapkan baju ganti. Mungkin kita akan menginap selama tiga hari ke depan," kata salah satu koordinator lapangan massa aksi pendukung Ahok, Randi.

Padahal, Djarot sudah mengimbau para pendukungnya agar tidak melakukan aksi yang mengganggu ketertiban umum, termasuk menghambat lalu lintas ruas Jalan Bekasi Timur Raya yang berada di depan Rutan Cipinang.

"Kita tidak boleh mengganggu masyarakat melintasi jalan umum, kalau kalian cinta Pak Ahok," kata Djarot.

Bahkan, Djarot menegaskan bahwa jika ada pendukung Basuki-Djarot yang melakukan tindakan mengganggu kekacauan umum hingga anarkis akan berhadapan dengan dirinya.

"Kalau kalian anarkis, mengganggu orang, kalian akan berhadapan dengan saya," ujar Djarot menegaskan.

Sebelumnya, Ahok dijatuhi hukuman pidana dua tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara karena terbukti menodai agama dan sejak Ahok tiba di Rutan Cipinang pukul 12.01 WIB, massa pendukungnya berkumpul di depan rutan menuntut bertemu dengan Ahok.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017