Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia ditutup menguat sebesar 22,20 poin, Jumat, seiring dengan proyeksi positif terhadap data ekonomi domestik.

IHSG BEI ditutup naik 22,20 poin atau 0,39 persen menjadi 5.675,21 poin, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 4,78 poin (0,50 persen) menjadi 946,72 poin.

"Proyeksi investor terhadap data neraca transaksi berjalan Indonesia yang akan kembali mencatatkan defisit menjadi salah satu faktor yang menopang pergerakan IHSG," kata Analis NH Korindo Securities Bima Setiaji.

Ia mengemukakan bahwa defisit transaksi berjalan Indonesia diproyeksikan menurun pada triwulan I/2017 menjadi 1,5 miliar dolar AS dari triwulan IV/2016 yang sebesar 1,8 miliar dolar AS.

"Kinerja neraca perdagangan serta data ekonomi Indonesia selama triwulan I/2017 yang positif akan mendukung kinerja neraca transaksi berjalan, situasi itu direspon positif pasar," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, harga minyak sawit mentah (CPO) yang mulai mengalami kenaikan juga turut mendorong saham-saham sektur perkebunan mengalami apresiasi dan menopang IHSG.

"Potensi positif bagi saham sektor CPO kembali terbuka meski sifatnya masih sementara," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan pada hari ini sebanyak 301.249 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,108 miliar lembar saham senilai Rp7,738 triliun. Sebanyak 190 saham naik, 143 saham menurun, dan 95 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 77,65 poin (0,39 persen) ke 19.883,90, indeks Hang Seng menguat 30,79 poin (0,12 persen) ke 25.156,34, dan Straits Times melemah 15,82 poin (0,48 persen) posisi 3.255,29.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017