Nusa Dua (ANTARA News) - Indonesia mendorong peningkatan pengawasan bea dan cukai negara-negara di Asia Tenggara atau ASEAN mengingat pertumbuhan ekonomi kawasan yang diikuti dengan meningkatnya pelanggaran hukum seperti penyelundupan barang berbahaya dan narkotika.

"Indonesia juga mengusulkan supaya pertemuan ini membahas hal strategis dalam mendukung pelayanan dan pengawasan karena ASEAN ekonominya tumbuh, tetapi juga memberi ancaman, baik fiskal dan nonfiskal seperti narkoba," kata Direktur Jenderal Bea Cukai Indonesia Heru Pambudi setelah membuka pertemuan ke-26 Direktur Jenderal Bea Cukai ASEAN di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Selasa.

Heru menjelaskan bahwa kerja sama penegakan hukum di bidang narkotika, barang berbahaya bagi masyarakat dan lingkungan hidup serta praktik penyelundupan lain menjadi fokus dan kepedulian Bea Cukai di kawasan Asia Tenggara.

Contoh terbaru dari penegakan hukum Bea Cukai Indonesia, yakni adanya Operasi Laut Jaring Wallacea yang baru saja berhasil mencegah peredaran gelap 63 ton amonium nitrat di Tanah Air yang dapat digunakan sebagai bom ikan sehingga merusak ekosistem laut.

Untuk itu diperlukan kerja sama intensif antarnegara di kawasan ASEAN mengingat barang berbahaya bagi lingkungan hidup tersebut didatangkan dari Malaysia.

Indonesia selaku Ketua Bea Cukai ASEAN 2017 juga mendorong keterlibatan pihak swasta dalam konsultasi dan dialog, salah satunya melalui pertemuan tersebut.

Selama ini, ujar dia, dalam setiap pertemuan hanya melibatkan negara partner, seperti yang saat ini hadir, yakni dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Menurut Heru, inisiasi Indonesia tersebut disambut baik negara anggota lainnya agar pihak swasta dapat juga memberikan masukan dan menikmati perkembangan ekonomi ASEAN.

Dalam pertemuan yang dihadiri 10 pimpinan Bea Cukai dari negara anggota ASEAN itu juga membahas langkah strategis yang beberapa di antaranya merupakan inisiasi Indonesia dalam memajukan perdagangan dan investasi di kawasan.

Isu tersebut di antaranya menyangkut pendekatan level pimpinan hingga pelaksana atau "top-down" sehingga kinerja kelompok kerja yang ada di bawahnya semakin fokus dan terarah.

Selain itu juga terkait optimalisasi peran satuan tugas penyederhanaan tarif, peningkatan kapasitas SDM sehingga melahirkan para ahli yang terakreditasi di ASEAN.

Beberapa pencapaian terkini yang telah diselesaikan oleh Bea Cukai ASEAN di antaranya "ASEAN Window" dan Sistem Transit Kepabeanan ASEAN yang menjadi kunci konektivitas dan kelancaran arus barang antarnegara di kawasan itu yang saat ini berada di tahap akhir untuk diberlakukan sepenuhnya.

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017