Depok (ANTARA News) - Tiga profesor Universitas Indonesia (UI) bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Rabu, dikukuhkan oleh Rektor UI Prof Usman Chatib Warsa sebagai guru besar tetap, di balairung Kampus UI Depok. Ketiga guru besar tersebut adalah Prof Djawarni Soeharso Soejoko, Prof Endang Hanani, dan Prof Djati Kerami. Dengan pengukuhan tiga Guru Besar itu maka jumlah Guru Besar aktif di Fakultas MIPA menjadi lima orang, seorang Guru Besar Emeritus dan seorang Guru Besar penugasan kembali, sehingga total jumlah Guru Besar yang ada menjadi tujuh orang. "Jumlah tersebut masih jauh dari yang diharapkan," kata Rektor UI. Ia mengatakan, dengan dikukuhkannya tiga guru besar tersebut UI memiliki 235 guru besar yang terdiri dari 182 guru besar tetap, sembilan guru besar biasa, 22 guru besar penugasan kembali dan 22 guru besar emeritus. Saat ini, katanya, UI juga menyiapkan 42 calon guru besar yang masih terdaftar di Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti). Dalam pidato ilmiahnya yang berjudul "Perkembangan Pencitraan Diagnostik dan Radioterapi: Radiasi Pengion Sebagai Primadona", Prof Djarwani Soeharso Soejoko mengatakan bahwa kontribusi fisika dalam pencitraan diagnostik dana radioterapi sangat besar. Ia mengatakan, dalam bidang radioterapi untuk pengobatan kanker, sampai kini radiasi pengion menjadi primadona sebab dalam pemberian dosis pada tumor, terbukti akan meningkatkan hasil perlakuan terapi. Sedangkan Prof Endang Hanani, dalam pidato ilmiahnya yang berjudul "Perkembangan bahan alam dalam bidang farmasi sebagai fitofarmaka dan Senyawa Penuntun" menerangkan bahwa perhatian dunia saat ini akan obat bahan alam (bahan herbal) mengalami kenaikan yang cukup signifikan. "Beberapa faktor pendorong terjadinya peningkatan obat bahan alam adalah adanya harapan hidup yang lebih panjang pada saat meningkatnya prevelensi penyakit-penyakit kronis, adanya kegagalan penggunaandan efek samping obat-obat kimia serta semakin luasnya akses informasi mengenai obat bahan lama di seluruh dunia," katanya. Sedangkan Prof Djati Kerami, dalam pidato ilmiah berjudul "Matematika: Pola Pengembangan dan tantangan ke Depan" mengatakan, matematika muncul sebagai hasil pengembangan abtraksi manusia terhadap upaya memecahkan masalah dalam kehidupan nyata sehari-hari yang dihadapi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007