Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengandalkan peran Departemen Pekerjaan Umum (PU) untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sebesar 6,8 persen melalui pemanfaatan anggaran yang dimilikinya. "Pemerintah menempatkan anggaran di Departemen PU pada tahun 2008 sebesar Rp34,3 triliun atau naik Rp10,1 triliun dibandingkan anggaran yang dialokasikan tahun 2007," kata Sekjen Departemen PU, Roestam Sjarief, di Jakarta, Kamis. Roestam menjelaskan kenaikan anggaran Rp10,1 triliun ditujukan bagi pembangunan berbagai infrastruktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Kenaikan tersebut terkait kebijakan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan infrastruktur sebagai pendorong utamanyab, jelas Roestam. Roestam mengemukakan upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi sebesar itu dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan( pro growth), mengurangi kemiskinan (pro poor) dan penciptaan lapangan kerja ( pro job). Pembangunan infrastruktur di samping dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, termasuk mereka yang bekerja pada industri ikutannya, juga ditujukan mendukung distribusi barang ke sejumlah daerah. Roestam lebih lanjut menjelaskan dari jumlah tersebut, Rp17 triliun dialokasikasikan pada Direktorat Jenderal Bina Marga untuk memperbaiki jalan nasional hingga memenuhi standar jalan seperti lebar jalan 7 meter. Menurut Roestam, beberapa jalan lintas yang akan dilakukan perbaikan yakni jalan lintas timur Sumatera, lintas selatan Kalimantan, lintas barat sulawesi, 11 ruas jalan di Papua, pembangunan akses intermoda di Maluku dan jalan yang menghubungkan Bali-NTB-NTT yang ditargetkan akan selesai tahun 2009. Sementara untuk Pulau Jawa, ditargetkan pembangunan tol Trans-Jawa yang terhubung dari Merak hingga Surabaya juga ditargetkan dapat selesai pada 2009. Untuk efektifitas pelaksanaan perbaikan jalan lintas nasional, sekitar 30 persen akan dilakukan kontrak secara tahunan atau ultiyears. Selain infrastruktur jalan, Departemen PU juga ditugaskan mendukung program revitalisasi pertanian sehingga target tambahan kenaikan dua juta ton beras tiap tahunnya dapat terlaksana. Untuk mendukung program tersebut dana sebesar Rp9,4 triliun yang diterima Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebagiannya akan digunakan untuk rehabilitasi jaringan irigasi yang tidak berfungsi optimal. Sementara Direktorat Jenderal Cipta Karya mendapatkan alokasi dana sebesar Rp5,39 triliun untuk digunakan salah satunya bagi ketersediaan air bersih. (*)

Copyright © ANTARA 2007