Denpasar (ANTARA News) - Pengusaha pariwisata terutama yang bergabung dalam organisasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) harus mampu menyusun peningkatan sasaran pasar untuk dua tahun ke depan. "Ini masalah mendesak yang harus dilakukan pengusaha pariwisata bersama pihak airlines yang akan mengangkut wisatawan ke Indonesia," kata Mantan Menteri Pariwisata, I Gede Ardika pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) II PHRI Bali di Sanur, Sabtu. Program kerja tersebut hendaknya disusun bersama berdasarkan rencana bisnis untuk dua tahun ke depan, sekaligus membuat sasaran jumlah wisatawan yang dapat digaet saat itu, dan langkah apa yang harus dilaksanakan. "Tanpa ada perencanaan bersama secara lebih awal, kita akan sulit merealisasikan target kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali," kata Gede Ardika di depan para pengusaha hotel itu. Kerjasama pengusaha hotel dengan maskapai penerbangan untuk menyusun rencana bisnis sesuai kemampuan masing-masing dan upaya merealaisasikannya itu, perlu dibicarakan dan dibahas bersama. Gede Ardika mengatakan, kerjasama yang sudah disepakati itu harus dilanjutkan dengan penyusunan rencana promosi bersama melalui rencana detail seperti sasaran pasar yang akan dituju, teknik berpromosi dan kebutuhan anggarannya. "Soal menyusun rencana tersebut tentu pengusaha yang lebih tahu dari pada pemerintah. Kita harus tetapkan pangsa pasar yang dituju, dan cara promosinya, sehingga sasaran jumlah kunjungan wisatawan bisa tercapai sesuai keinginan," ucapnya. Pemerintah, kata Gede Ardika, hendaknya bisa mendukung apa yang diinginkan pengusaha guna mendatangkan jumlah kunjungan yang lebih banyak, seperti halnya melalui pemberian kebijakan insentif atau fasilitas lain yang diperlukan. Pengusaha dalam era reformasi ini harus bisa maju lebih ke depan, sedangkan pemerintah hanya sebagai fasilitator. Pengusaha tidak perlu menunggu pemerintah dalam era otonom daerah ini, katanya. Menurut dia, pemerintah dalam menyusun rencana anggaran untuk berbagai kebutuhan pengembangan kepariwisataan harus mendapatkan persetujuan dari legislatif. Namun seringkali ketika persetujuan turun, waktunya sudah habis dan sasarannya juga sudah lewat waktu. Oleh sebab itu pengusaha harus berinisiatif menyusun rencana untuk dua tahun ke depan, yakni minimal untuk 2008, sedangkan rencana 2007 semuanya sudah ada, hanya tinggal bagaimana merealisasikannya, demikian Gede Ardika. Rakerda II PHRI Bali yang diikuti 65 peserta itu dalam ranagkaian penyusunan program kerja sebagai kerangka kerja organisasi dalam upaya meningkatkan angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007