Sukabumi (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyiapkan 11 armada bus antarkota antarprovinsi untuk program mudik gratis.

"Bus untuk mudik gratis ini merupakan bantuan dari Pemprov Jabar dengan tujuan beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Solo dan Semarang," kata Pelaksana Bidang Angkutan Dishub Kota Sukabumi Ekki Sabda Firdaus di Sukabumi, Rabu.

Program mudik gratis khususnya untuk warga yang merantau di Kota Sukabumi ini merupakan kali kedua, karena pada 2016 pihaknya juga menyediakan tiga unit bus tujuan Jateng. Namun, untuk tahun ini jumlah armada yang disiapkan bertambah delapan unit sehingga totalnya menjadi 11 unit.

Ada pun kapasitas penumpang yang tersedia sebanyak 484 kursi. Pemberangkatan bus mudik gratis akan dilaksanakan pada 17 Juni, yang rencananya dilepas oleh Wali Kota Sukabumi M Muraz.

Pemberangkatan akan dibagi menjadi dua rute yakni jalur selatan dengan tujuan akhir Terminal Solo dan jalur utara berakhir di Terminal Semarang.

Warga yang ingin memanfaatkan program mudik gratis ini diminta membawa dan menunjukan kartu keluarga serta KTP bagi penumpang dewasa, dan akte kelahiran untuk balita, ke Kantor Dishub Kota Sukabumi di Jalan Arif Rahman Hakim, Kecamatan Warudoyong.

"Kami mengimbau kepada warga pendatang dan lainnya yang tinggal di Kota Sukabumi yang ingin memanfaatkan program mudik gratis ini segera mendaftar. Untuk keberangkatannya dipilih 17 Juni untuk menghindari macet karena Jateng merupakan salah satu daerah tujuan mudik," tambahnya.

Ekki mengatakan bus yang digunakan dipastikan laik jalan dan dilengkapi alat keselamatan lainnya serta obat-obatan untuk pertolongan pertama. Sopir yang nantinya ditugaskan untuk membawa pemudik pun akan diperiksa kesehatannya dahulu untuk antisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Sementara, salah seorang warga Erus mengatakan dirinya sudah merantau di Kota Sukabumi sekitar 20 tahun, bahkan sudah mempunyai anak yang lahir di kota mochi ini, mengaku berminat mengikuti mudik gratis.

"Saya belum daftar karena masih melihat jadwal dan menyesuaikan kesibukan, karena untuk pulang ke kampung halaman membutuhkan uang yang cukup banyak walaupun berangkatnya gratis," katanya yang berprofesi sebagai pedagang bakso di sekitar Jalan Benteng, Kecamatan Warudoyong.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017