Cape Town (ANTARA News) - Delapan orang tewas dan ribuan orang meninggalkan rumah mereka di Cape Town dan sekitarnya di Afrika Selatan akibat badai musim dingin terburuk dalam 30 tahun belakangan, kata pejabat pada Rabu.

Badai itu diperkirakan masih disertai hujan di beberapa daerah dan memicu gelombang hingga 12 meter, kata peringatan Dinas Cuaca Afrika Selatan, seperti dilansir Reuters.

Jutaan orang di kota kumuh, yang sebelumnya menghadapi kekeringan terburuk di kawasan itu dalam satu abad belakangan, terdampak paling berat, ketika banjir dan hujan deras menyapu rumah, yang dibangun dengan papan dan lembaran seng.

"Delapan orang dinyatakan tewas sejauh ini dalam kejadian berhubungan dengan badai dan ribuan orang mengungsi," kata James-Brent Styan, juru bicara kementerian pemerintahan lokal Cape Barat.

Dia mengatakan bahwa dalam insiden tersebut, satu keluarga beranggotakan empat orang tewas dalam kebakaran yang disebabkan oleh petir. Keluarga lainnya tewas akibat bangunan runtuh.

Media setempat melaporkan bahwa angin kencang menghembuskan api di pedesaan sebelah timur Cape Town, memaksa evakuasi termasuk di kota resor populer Knysna, yang terkenal dengan tiramnya dan pemandangan pantai yang tidak datar.

Lebih dari dua puluhan kasus kebakaran dilaporkan terjadi di daerah tersebut, yang memiliki hutan lebat, menyediakan banyak bahan untuk penyebaran api.

Tentara, polisi dan petugas darurat lain berusaha mengungsikan warga terdampak badai itu dan memberi mereka tempat penampungan darurat serta makanan. (Uu.Aulia/KR-AMQ)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017