Beijing (ANTARA News) - Perusahaan China termasuk di antara sejumlah perusahaan asing yang aktif melakukan investasi di sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia. "Perusahaan China termasuk yang aktif dalam ambil bagian membangun proyek infrastruktur di Indonesia," kata Wakil Kepala Perwakilan KBRI Beijing Mohamad Oemar, di Beijing, Senin. Menurutnya, perusahaan China banyak yang investasi di sejumlah proyek besar termasuk dia ntaranya pembangunan tenaga listrik batu bara 10.000 mega watt, jembatan, bendungan, serta sejumlah proyek lain berskala besar yang tersebar di Indonesia. Meningkatnya investor China yang datang ke Indonesia, katanya, tidak lepas dari upaya kebijakan Pemerintah Indonesia yang kian pro-bisnis dari pada sebelumnya. Salah satunya, katanya, pemerintah telah bertekad menciptakan ketentuan one stop untuk memfasilitasi para investor serta mengurangi proses persetujuan pemerintah untuk izin investasi dari 97 hari menjadi 30 hari. KBRI, kata Oemar, pada 16 Mei 2007, telah menggambarkan sejumlah potensi investasi di depan para pengusaha China yang tergabung dalamDewan China untuk Promosi Perdagangan Internasional (CCPIT) dan mendapat sambutan cukup positif. "Dari hasil pemaparan kita di depan ratusan pengusaha yang tergabung dalam CCPIT, ternyata pengusaha China tertarik untuk investasi di Indonesia dan bahkan beberapa di antaranya telah melakukan di Indonesia," kata Oemar. Hingga 2005, jumlah investasi China di Indonesia mencapai 84 proyek dengan nilai sebesar 205 juta dolar AS dan berada di urutan ke delapan setelah Singapura, Inggris, jepang, Malaysia, Kanada, Australia, dan Belanda, diatas Taiwan dan Hongkong. Oemar yakin dengan meningkatnya kebutuhan pembangunan infrastruktur, serta terus diperbaiki sejumlah kebijakan menarik bagi investor asing, jumlah investor China yang datang ke Indonesia akan bertambah, "Saya secara pribadi percaya bahwa jumlah investor asing termasuk China yang akan investasi di Indonesia terutama di proyek infrastruktur akan terus meningkat," kata Oemar.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007