Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Aksa Mahmud yang juga mantan anggota tim sukses pasangan SBY-JK membantah keras tuduhan bahwa pihaknya juga telah menerima dana kampanye dari mantan Menteri DKP Rohmin Dahuri. Kepada pers disela-sela menghadiri acara seminar sehari tentang "Penyiapan Kapal Dagang Indonesia, Belajar Dari Pengalaman Sejarah Perdagangan Indonesia-India" di Jakarta, Senin, Aksa bahkan menantang pihak-pihak yang telah melontarkan tudingan itu untuk membuktikannya. "Kita tidak pernah menerima dana apapun seperti yang dilontarkan Amien Rais. Silahkan saja periksa," katanya. Sebelumnya Amien Rais yang juga mantan Capres dari PAN, mengakui menerima dana non-budjeter DKP sebesar Rp200 juta yang selanjutnya dana itu digunakan untuk pembayaran iklan di televisi yang mencapai Rp4,24 miliar. "Saat itu Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri datang sendiri ke rumahku dan menyerahkan enam lembar cek,"ujarnya. Amien juga menyebutkan bahwa semua parpol telah menerima dana tersebut, namun semuanya menghindar untuk mengakuinya. Menurut Aksa Mahmud, selama proses kampanye pilpres 2004 yang lalu, pasangan SBY-JK telah menghabiskan dana hingga Rp50 miliar yang kesemuanya bersumber dari kantong pribadi Jusuf Kalla ditambah bantuan anggota keluarga lainnya. Dana sebesar itu, katanya lagi, digunakan untuk pemasangan iklan kampanye di media elektronik dan cetak. Kendati demikian Aksa mengakui ada pula pihak-pihak tertentu diluar keluarga besar Kalla yang mencoba menawarkan sejumlah dana untuk biaya kampanye pasangan SBY-JK, namun semua itu telah ditolak. Sementara itu mengenai pengakuan Amien Rais yang bisa menyudutkan posisi pasangan SBY-JK karena juga menerima aliran dana dari DKP, Aksa hanya mengatakan bahwa apabila tudingan Amien itu tidak terbukti, Yudhoyono ataupun Kalla tidak akan menuntut balik kepada Amien. "SBY dan JK bukanlah tipe orang yang suka mendendam," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007